Samarinda (ANTARA) - Sejak tahun 1993 hingga saat ini atau selama 26 tahun terakhir, tercatat 488 orang di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) meninggal dunia karena terserang Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS), penyakit akibat terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV).


“Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kaltim, secara kumulatif sejak 1993 ditemukan 7.627 penderita HIV, 1.196 pengidap AIDS, dan 488 orang diantaranya meninggal dunia,” kata Kepala Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Provinsi Kaltim, Halda Arsyad di Samarinda, Rabu.


Ia mengatakan itu saat pembukaan Rapat Koordinasi (Rakor) Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Kaltim yang digelar di Ruang Tepian I, Kantor Gubernur Kaltim.


Halda melanjutkan, HIV/AIDS di Provinsi Kaltim lebih banyak diidap oleh usia produktif dengan latar belakang berbagai profesi.


RSUD Abdul Wahab Sjaranie (AWS) Samarinda melaporkan, sejak tahun 2005 hingga Desember 2018 telah dilakukan tes terhadap 55.885 orang. Hasilnya adalah terdapat 2.299 orang yang positif HIV.


Penderita HIV terbanyak pegawai swasta yang mencapai 1.149 orang, menyusul ibu rumah tangga tercatat 507 orang, pengangguran 319 orang, ibu hamil dan akan melahirkan 103 orang, PNS/pensiunan 83 orang, mahasiswa 25 orang, pelajar 14 orang, dan guru atau dosen tercatat ada 7 orang.


Ia menyebutkan bahwa atas dasar fakta ini, maka perlu adanya upaya penanggulangan HIV/AIDS secara terpadu dan lintas sektoral dengan melibatkan semua elemen masyarakat.


Semua pihak harus bersatu dan dilakukan secara berkesinambungan, di samping terus melakukan pengobatan bagi penderita menggunakan obat Anti Retroviral (ARV) dengan tujuan melemahkan virus HIV, melaksanakan pola hidup sehat, tidak mengkonsumsi narkoba, dan selalu berpikir positif.


Ia melanjutkan, penyuluhan tentang bahaya HIV/AIDS pun harus terus dilakukan, termasuk memberikan perlindungan atau tidak lagi mendiskriminasi penderita HIV/AIDS, tetapi mereka harus mendapat jaminan hidup layak seperti masyarakat umumnya.


Menurutnya, penyakit AIDS sudah menjalar ke seluruh dunia dan permasalahannya semakin pelik jika tidak diatasi dengan baik. Di Indonesia, AIDS sudah menjangkit di 340 kabupaten/kota atau lebih dari 85 persen, sementara epidemi HIV/AIDS di Indonesia terus meningkat.


“Estimasi Kementerian Kesehatan medio 30 Desember 2017, terdata 280.623 pengidap HIV yang 102.667 diantaranya menjadi penderita AIDS dan 15.429 orang meninggal dunia. Tahun 2018 diperkirakan ada 836.256 pengidap HIV dengan pertambahan pengidap baru setiap tahun sebanyak 85.523 orang,” ucap Halda.  

Baca juga: Anggota DPR khawatirkan angka penderita HIV-AIDS di Kaltim
Baca juga: Mensos ingatkan lagi HIV/AIDS makin mengkhawatirkan
Baca juga: Tahun 2030 Pontianak targetkan tak ada lagi kematian akibat HIV/AIDS



 

Pewarta: M.Ghofar
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019