Karawang, Jawa Barat (ANTARA) - PT Pupuk Indonesia menyebutkan Provinsi Jawa Timur sebagai wilayah dengan penyerapan pupuk bersubsidi paling besar hingga pertengahan Maret 2019.

"Kalau yang saya tahu daerah dengan penyerapan pupuk bersubsidi paling besar itu di Jawa Timur, untuk setahun saja bisa mencapai satu juta sendiri, " kata Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Achmad Tossin Sutawikara kepada wartawan di Karawang, Jawa Barat pada Kamis.

Dia menjelaskan bahwa selain Jawa Timur, kawasan Jawa Barat menjadi provinsi kedua terbesar dalam penyerapan pupuk bersubsidi.

"Total penyerapan pupuk bersubsidi di Pulau Jawa itu bisa mencapai lebih dari 60 persen kebutuhan," ujar Achmad di sela-sela acara BUMN Goes To Campus.

Kendati ada perbedaan penyerapan pupuk bersubsidi di masing-masing daerah di Indonesia, Achmad Tossin menegaskan bahwa Pupuk Indonesia tetap memenuhi kebutuhan pupuk di seluruh Indonesia.

"Ada kelangkaan pupuk, sebut saja di Sulawesi itu bisa menjadi masalah walaupun jumlahnya kecil, hal ini tetap harus kita selesaikan," tuturnya.

Hingga 17 Maret 2019, Pupuk Indonesia telah menyalurkan pupuk bersubsidi sebanyak 1,83 juta ton ke seluruh wilayah Indonesia dari total 2,33 juta ton yang telah dialokasikan oleh BUMN tersebut dalam waktu yang sama.

Total penyaluran pupuk bersubsidi oleh BUMN tersebut, terdiri dari penyaluran pupuk urea sebanyak 837,2 ribu ton dari alokasi 941,7 ribu ton. Kemudian penyaluran untuk pupuk NPK sebanyak 492,3 ribu ton dari alokasi 616,6 ribu ton.

Sedangkan untuk penyaluran pupuk bersubsidi jenis SP-36 hingga 17 Maret 2019 mencapai 198,3 ribu ton dari alokasi sebanyak 248,9 ribu ton, kemudian untuk pupuk ZA sebanyak 185,62 ribu ton dari alokasi 279,8 ribu ton, dan pupuk organik sebanyak 126 ribu ton dari alokasi 245,6 ribu ton.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019