Sidoarjo (ANTARA News) - Tanggul lumpur di kolam penampungan (pond) Desa Jatirejo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim), sepanjang 100 meter mengalami rembesan dan mengancam rusaknya rel Kereta Api (KA) yang berjarak 25 meter dari tanggul. Deputi infrastruktur Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS), Sujat Waseso, di Sidoarjo, Rabu, mengatakan bahwa rembesan ini diakibatkan karena Pond Jatirejo tidak mampu menampung luapan lumpur dari titik KM 24 dan KM 25 yang jebol sebelumnya. "Kami akan berusaha menaikkan lagi setingi satu meter dengan panjang satu km dengan lebar lima meter," katanya. Menurut dia, pond Jatirejo akan ditinggikan di atas permukaan laut untuk menghindari tanggul jebol, seperti yang terjadi akhir-akhir ini. Akibat jebolnya tanggul penahan lumpur pada titik 24 dan 25 hingga mengalir ke pond Jatirejo, memaksa pihak BPLS meninggikan pond yang berbatasan dengan rel KA itu setinggi setengah meter sepanjang satu kilometer dengan lebar tanggul dua meter. Humas BPLS, Achmad Zulkarnaen, mengharapkan dengan ditinggikannya tanggul ini, air bercampur dengan lumpur yang merembes di bekas tanggul yang jebol, tidak membawa pengaruh pada lintasan rel KA dan ruas jalan porong. "Kami akan terus melakukan penguatan tanggul-tanggul di titik-titik yang rawan, karena terjadinya penurunan permukaan tanah (subsidence) sudah tak bisa dihindari lagi," katanya. Dari pantauan sejumlah alat berat seperti bego dan truk pengangkut sirtu berdatangan menurunkan material yang diperuntukkan untuk peninggian dan penguatan tanggul pond Jatirejo, termasuk tanggul di titik KM 24 dan KM 25 yang sehari sebelumnya jebol. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007