Surabaya (ANTARA) - Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Surabaya melepas ekspor komoditas produk tumbuhan dan hewan senilai total Rp9,026 miliar melalui Terminal Petikemas Surabaya (TPS) di kawasan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Kamis.

Pelepasan ekspor yang disaksikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa itu meliputi komoditas pertanian berupa tumbuhan, yang terdiri dari 60,231 meter kubik "plywood" ke Singapura, 19.154 kilogram kopi ke Belgia, 22.500 kilogram gagang cengkeh ke Kanada dan 81 ton Margan ke Ghana.

Selain itu juga terdapat komoditas hewan, yang meliputi 25.535 kilogram susu ke Malaysia, 140 ton premix ke Spanyol, 19 ton "sterilized kenaf core dry" ke Jepang, 34 ton "washed duck feather" ke Taiwan, 130 ton "calcium salt" ke Barcelona, dan 300 kilogram sarang burung walet ke Hongkong.

Kepala BBKP Surabaya Musyafak Fauzi kepada wartawan di sela pelepasan ekspor mengungkapkan sepanjang bulan Maret 2019  pihaknya telah menerbitkan 2.083 sertifikat kesehatan karantina yang terdiri dari 1.772 komoditas tumbuhan dan 311 komoditas hewan.

"Keseluruhan ekspor dari sertifikat yang telah kami terbitkan nilainya mencapai Rp2,141 triliun, yang terdiri dari Rp1,7 triliun komoditas tumbuhan dan Rp441,562 miliar komoditas hewan," katanya.

Musyafak menandaskan kegiatan ekspor ini merupakan inisiasi dari Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian dengan program "Ayo Galakkan Ekspor, Generasi Milenial Bangsa" atau disingkat "Agro Gemilang 2019", yang bertujuan untuk meningkatkan jumIah ekspor komoditas pertanian berbasis wilayah sekaligus menambah jumIah eksportir di sektor pertanian.

Baca juga: Gubernur Khofifah lepas ekspor daun kelor ke Korsel
 

Pewarta: A Malik Ibrahim / Hanif Nashrullah
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019