Kurang dari 12 jam anggota berhasil mengamankan pelakunya. Setelah dilakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) anggota kemudian bergerak dan akhirnya berhasil meringkus pelakunya
Makassar (ANTARA) - Tim Resmob Polda Sulawesi Selatan berhasil mengungkap pelaku pembunuhan staf Biro Administrasi Umum (BAU) Universitas Negeri Makassar (UNM) Siti Julaeha (40) kurang dari 24 jam setelah kejadian tersebut terjadi.

Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Sondani di Makassar, Sabtu, mengatakan pelaku pembunuhan di Jalan Poros Japing Depan Gudang Milik Perumahan Bumi Zarindah, Dusun Japing, Desa Sunggumanai Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa itu bukan orang jauh melainkan rekan kerjanya yang juga bekerja di perguruan tinggi negeri (PTN) yang sama.

"Kurang dari 12 jam anggota berhasil mengamankan pelakunya. Setelah dilakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) anggota kemudian bergerak dan akhirnya berhasil meringkus pelakunya," ujarnya.

Dia mengatakan pelaku pembunuhan yang juga adalah pegawai di UNM Makassar berinisial JW diringkus setelah mendatangi Rumah Sakit (RS) Bhayangkara bersama kolega, kerabat dan lainnya.

Kombes Dicky menyatakan pelaku tidak menyangka akan langsung diringkus di RS Bhayangkara usai melihat jenazah dari korban Sitk Julaeha. Anggota Resmob yang sudah mendapatkan petunjuk hasil olah TKP itu kemudian meringkus pelakunya.

"Pelaku ini datang ke rumah sakit ingin melihat jenazah korban. Saat itu kan banyak koleganya, kerabatnya dan rekan kerjanya yang lain datang. Nah, pelaku juga datang ke sana, tetapi anggota sudah mendapat petunjuk sehingga memudahkan untuk diringkus," katanya.

Pelaku yang dibawa ke posko Resmob Polda Sulsel langsung melakukan interogasi singkat dan hasilnya, pelaku mengakui perbuatannya menghabisi nyawa korbannya karena sakit hati.

Pengakuan pelaku, korban yang sudah dianggap keluarga dan bertetangga dengan pelaku itu sudah terlalu jauh mencampuri urusan pribadinya, keluarganya dan bahkan rumah tangganya.

"Ini masih pengakuan awal dan motifnya masih akan didalami. Yang pasti pengakuan awalnya itu, nekat menghabisi nyawa korban karena merasa sudah terlalu jauh mencampuri urusan pribadi, pekerjaan dan rumah tangganya," terangnya.

Sebelumnya, Jumat (22/3) sekitar pukul 08:30 WITA, warga komplek perumahan Zarindah digegerkan setelah melihat seorang wanita yang tewas dengan kondisi leher terikat sabuk pengaman mobil.

Rusdi, satu saksi yang melihat kejadian itu datang ke gudang BTN Zarindah dan melihat mobil yang terparkir di dekat gudang dalam keadaan kaca pintu mobil sebelah kiri pecah.

Dia melihat ada perempuan berjilbab yang sedang terikat sabuk pengaman di kursi penumpang depan dan selanjutnya saksi menuju ke Perumahan Zarindah untuk memberitahukan kejadian itu kepada tukang Dg Tawang bahwa ada orang meninggal di dalam mobil.

Keduanya kemudian memberitahukan kejadian itu kepada kepala dusun serta kepala desa yang selanjutnya diteruskan ke Polsek Bontomarannu sebelum warga lainnya mulai berkerumun.

Kombes Dicky menyatakan, pelaku pembunuhan merekayasa kasus itu dan membuat seolah-olah adalah kejadian perampokan. Namun, anggota berhasil mengungkap kejadian tersebut.

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019