Sebelum nantinya dilepasliarkan ke habitatnya, orangutan itu terlebih dahulu menjalani perawatan di pusat karantina,
Medan (ANTARA) - Yayasan Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) sejak Januari hingga Maret 2019 berhasil mengevakuasi dan menyita sedikitnya 10 individu orangutan dari sejumlah lokasi baik dari Sumatera Utara maupun Aceh.

Ketua YOSL-OIC Panut Hadisiswoyo di Medan, Sabtu, mengatakan, ke-10 orangutan itu disita dari masyarakat yang memeliharanya maupun yang terjebak di perkebunan-perkebunan sawit.

Ke-10 orangutan yang dievakuasi maupun hasil penyitaan tersebut selanjutnya menjalani pemeriksaan kesehatan di Karantina Orangutan Sumatera milik YOSL-OIC di Sibolangit, Sumatera Utara.

"Sebelum nantinya dilepasliarkan ke habitatnya, orangutan itu terlebih dahulu menjalani perawatan di pusat karantina," ujarnya.

Dalam kesmepatan tersebut, ia juga menyampaikan harapan agar masyarakat dapat membantu dalam upaya menjaga habitat orangutan dengan tidak mengalihfungsikan lahan menjadi perkebunan.

"Beri ruang bagi mahluk lain untuk eksis karena bumi ini bukan hanya untuk manusia tempat hidup tapi ada mahluk lain seperti orangutan. Orangutan bukan satwa berbahaya, kalau melihat orangutan masuk ke perkebunan mohon hubungi kami agar dapat membantu upaya mengevakuasinya secara aman," jelasnya.

Sebelumnya Kamis (21/3) Tim dari BKSDA Aceh berhasil mengevakuasi satu individu orangutan dengan perkiraan umur 7 tahun dari perkebunan sawit di Dusun Rikit, Desa Namo Buaya, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, Provinsi Aceh.

Penyelamatan orangutan yang kemudian diberi nama Pertiwi tersebut tanpa melalui proses pembiuasan karena Pertiwi dalam kondisi lemah.

Dari hasil pemeriksaan fisik, Orangutan Pertiwi memiliki berat badan sekitar 5 kg, berjenis kelamin betina, dengan kondisi malnutrisi (kurus) dan kondisi tangan sebelah kanan yang kurang resposif (kurang gerak).

Setelah semua pemeriksaan fisik selesai dinyatakan orangutan itu tidak layak untuk di lepasliarkan kembali kehabitatnya serta harus menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Karantina Orangutan Sumatera milik YOSL-OIC di Sibolangit Sumatera Utara.
 

Pewarta: Juraidi
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019