Jakarta (ANTARA) - Pelatih tim sepak bola nasional Venezuela Rafael Dudamel menyatakan pada Jumat bahwa ia telah mengajukan pengunduran diri setelah bertemu dengan utusan pemimpin oposisi Juan Guaido untuk Spanyol, di tengah-tengah perebutan kekuasaan antara Guaido dengan Presiden Nicolas Maduro.

Setelah menang 3-1 atas Argentina di Spanyol, Rafael Dudamel, sebagaimana dikutip dari Reuters pada Sabtu, mengatakan bahwa dirinya telah berbicara dengan para pejabat federasi sepak bola Venezuela dan "meminta agar perannya ditinjau" setelah bertemu dengan Antonio Ecarri, yang ditunjuk Guaido sebagai duta besarnya untuk Spanyol, sebelum pertandingan di Madrid.

Guaido, pimpinan oposisi yang mengontrol Majelis Nasional, mendeklarasikan diri sebagai presiden sementara sejak Januari berdasarkan konstitusi Venezuela dengan alasan pemilihan kembali Maduro pada pemilu 2018 diwarnai kecurangan. Sebagian besar negara-negara Barat, termasuk Spanyol, telah mengakui Guaido sebagai pemimpin negara yang sah.

Guaido telah menunjuk perwakilan ke sejumlah negara yang menentang pemerintahan Maduro. Sementara Maduro menyebut Guaido sebagai boneka Amerika Serikat, dan mengatakan dirinya adalah korban dari percobaan kudeta yang dipimpin AS.

"Kami telah menjalani masa yang sangat rumit, dan kami sangat terpolitisasi," kata Dudamel kepada wartawan setelah pertandingan. "Kami dengan hormat menerima kunjungan duta besar Antonio Ecarri ... sama seperti kami [di masa lalu] menerima duta besar Presiden Maduro."

Dudamel mengatakan dia akan tetap sebagai pelatih untuk saat ini dan berencana untuk memandu pertandingan persahabatan timnas Venezuela berikutnya melawan Catalonia pada Senin.

Kementerian Informasi Venezuela tidak segera menanggapi permintaan berkomentar. Seorang juru bicara Guaido juga tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentarnya.

Baca juga: Venezuela tunjuk Dudamel sebagai pelatih timnasnya

Baca juga: Messi kembali, Argentina justru kalah dari Venezuela

Pewarta: Junaydi Suswanto
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2019