Jakarta (ANTARA) - LeBron James tidak akan merasakan babak play-off NBA untuk pertama kalinya sejak 2005 karena Los Angeles Lakers sudah dipastikan tersingkir dari perburuan tempat di babak play-off menyusul kekalahan 106-111 dari tuan rumah Brooklyn Nets, Jumat (Sabtu WIB).

Nasib yang dialami klub yang pernah berjaya tersebut sungguh di luar dugaan karena meski sudah merekrut James, mereka tetap gagal lolos ke babak play-off untuk keenam kalinya secara beruntun.

Apa yang salah dengan Los Angeles Lakers?

Pertandingan pada malam Natal lalu merupakan puncak penampilan Lakers untuk kemudian kembali terpuruk. Ketika itu mereka mengalahkan juara bertahan Golden State Warriors 127-101, tapi James harus keluar lapangan lebih awal akibat cedera paha kiri.

Dengan catatan 20 kali kemenangan, 14 kalah dan bertengger di peringkat keempat klasemen Wilayah Barat, James yang sudah berusia 34 menegaskan bahwa siap untuk tampil lebih baik.

Tapi kenyataannya, James malah harus kehilangan 17 pertandingan, yang terlama sepanjang karirnya. Pada masa tersebut, Lakers hanya mampu memenangi enam pertandingan, sehingga peringkat pun terus melorot, tanpa bisa bangkit lagi.

Nasib sial terus membayangi karena Lonzo Ball yang selama ini menjadi tumpuan saat bertahan, juga mengalami cedera pergelangan kaki dan terpaksa absen sejak Januari lalu.

Awal Maret ini, giliran Brandon Ingram harus menepi karena harus menjalani operasi untuk mengangkat gumpalan darah di tangan kanannya.

James sebenarnya mengawali kompetisi dengan sangat memuaskan karena rata-rata menyumbang 27 angka, delapan assist dan delapan rebound di setiap pertandingan.

Tapi tim Los Angeles Lakers diisi oleh pemain dengan karakter yang cukup aneh dan tidak kompak, sehingga gagal mendukung penampilan James.

Selama delapan kali beruntun tampil di final NBA bersama Miami Heat dan Cleveland Cavaliers, James didukung oleh rekan-rekannya pencetak tiga angka. Tapi tahun, Lakers justru berada di urutan paling buncit dalam presentasi lemparan tiga angka.

Pada musim ini, Lakers bukannya merekrut pemain dengan kemampuan mencetak lemparan tiga angka, tapi justru memilih pemain veteran seperti Rajon Rondo, Lance Stephenson, Javale McGee dan Michael Beasley.

Keempatnya adalah para pemain dengan kepribadian yang paling eksentrik di NBA dan Stephenson pernah mencoba mengganggu James dengan meniup di telinganya.

Para pemain yang dilepas oleh Lakers baru-baru ini justru menjadi bintang bersama klub lain, seperti Brook Lopez yang menjadi andalan lemparan tiga angka Milwaukee Bucks, Julius Randle (New Orleans Pelicans) dan D'Angelo Russel (Brooklyn Nets).

Lonzo Ball dan Brandon Ingram mungkin saja sudah pulih dari cedera musim mendatang, tapi mengingat sejarah cedera yang dialami, bisa saja mereka sulit dijual dan Lakers mungkin harus memikirkan untuk memecat pelatih Luke Walton.

Yang masih menjadi pertanyaan adalah berapa lama James, yang pada Desember mendatang genap 35 tahun, bisa terus untuk setidaknya mendekati kemampuan terbaik yang pernah dimilikinya.

Baca juga: Bertandang ke Detroit, Lakers istirahatkan LeBron James

Baca juga: LeBron James bukukan triganda, Lakers dipecundangi Celtics

Baca juga: LeBron James lampaui rekor Jordan, tapi Lakers kalah lawan Nuggets

Pewarta: Atman Ahdiat
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019