Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya menilai Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur menjadi wilayah yang berpotensi menjadi perebutan basis elektoral dua pasangan calon presiden-calon wakil presiden di Pemilu Presiden (Pilpres) 2019.

"Bicara data kuantitatif dan kecenderungan data historical Pemilu 2014, yang harus diperebutkan adalah suara di Jawa Barat dan Jawa Timur," kata Yunarto di Jakarta, Senin.

Dia mengatakan pertarungan di dua wilayah tersebut kemungkinan akan menarik karena di Pilpres 2014, Prabowo menang besar di Jabar namun kalah tidak besar di Jatim.

Untuk Jawa Barat menurut dia, saat ini lembaga survei mengeluarkan hasilnya yaitu perolehan suara berimbang sehingga diperkirakan siapapun yang menang, tidak dalam rentang jarak yang besar.

"Prediksi saya, siapapun yang menang maka tidak dalam range besar yaitu sekitar 5 persen," ujarnya.

Selain itu Yunarto mencermati adanya perubahan pola dukungan masyarakat pedesaan dengan perkotaan terhadap Jokowi. Dia menilai suara Jokowi di masyarakat perkotaan cenderung menurun dan menguat di kalangan pemilih desa.

"Itu disebabkan populisme agama yang berkembang dan mempenetrasi di perkotaan, bukan di pedesaan. Lalu informasi hoaks di media sosial, kebanyakan pengguna medsos bukan di pedesaan namun masyarakat perkotaan," katanya.

Sebelumnya, Charta Politika merilis hasil surveinya, di Provinsi DKI Jakarta dan Banten, Jokowi-Ma'ruf memperoleh elektabilitas 44,2 persen dan Prabowo-Sandi 40 persen; di wilayah Sumatera elektabilitas Jokowi-Ma'ruf adalah 43,3 persen dan Prabowo-Sandi 48,3 persen.

Di Provinsi Jawa Barat, Jokowi-Ma'ruf (47,4 persen), Prabowo-Sandi (42,3 persen; di Provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta, Jokowi-Ma'ruf (68,1 persen), Prabowo-Sandi (18,4 persen).

Di Provinsi Jawa Timur, Jokowi-Ma'ruf (56,9 persen), Prabowo-Sandi (30,9 persen); di Provinsi Bali, NTB dan NTT, Jokowi-Ma'ruf (64,5 persen), Prabowo-Sandi (28,2 persen); di Kalimantan, Jokowi-Ma'ruf (58,4 persen), Prabowo-Sandi (32,8 persen).

Di Pulau Sulawesi, Jokowi-Ma'ruf (53,6 persen), Prabowo-Sandi (33,6 persen); di Maluku dan Papua, Jokowi-Ma'ruf (57,1 persen), Prabowo-Sandi (32,9 persen).

Survei Charta Politika tersebut dilakukan dari 1-9 Maret 2019 dengan melakukan wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur terhadap 2.000 orang yang sudah 17 tahun atau terdaftar sebagai pemilih.

Metode penarikan sampel dilakukan dengan acak bertingkat dengan "margin of error" kurang lebih 2,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019