Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi, menguat seiring apresiasi mata uang Asia

Pada pukul 9.57 WIB, kurs rupiah menguat 10 poin menjadi Rp14.175 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.185 per dolar AS.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan pada pernyataan terakhir bank sentral AS The Federal Reserve memang tidak menyatakan secara implisit jika ekonomi AS terancam resesi.

"Namun para ahli dan analis menakarnya dari ucapan Jerome Powell jika tahun ini The Fed tidak menaikkan suku bunga acuan, bahkan akhir tahun ada kemungkinan menggelontorkan stimulus atau menurunkan suku bunganya," ujar Ibrahim.

Selain itu, lanjutnya, tren penurunan harga minyak memberikan harapan tekanan yang dihadapi oleh neraca transaksi berjalan akan membaik.

"Dengan fondasi devisa dari ekspor-impor barang dan jasa yang lebih tinggi, maka rupiah punya pijakan untuk lebih stabil bahkan menguat," kata Ibrahim.

Kendati demikian, Ibrahim memperkirakan rupiah pada hari ini akan bergerak melemah menuju kisaran antara Rp14.156 sampai Rp14.220 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Selasa menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp14.171 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.223 per dolar AS.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019