Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menyerap dana Rp24,95 triliun dari lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, dengan total penawaran masuk Rp59,5 triliun.

Keterangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan di Jakarta, Selasa, menyatakan lelang tersebut telah memenuhi target indikatif yang ditetapkan Rp15 triliun.

Untuk seri SPN03190627, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,795 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 27 Juni 2019 ini mencapai Rp4,35 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 5,78 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 5,87 persen.

Untuk seri SPN12200313, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,0494 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 13 Maret 2020 ini mencapai Rp5,21 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 6,01 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,1 persen.

Untuk seri FR0077, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,01404 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2024 ini mencapai Rp13,5 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,125 persen ini mencapai 6,99 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,3 persen.

Untuk seri FR0078, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp3,9 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,55998 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2029 ini mencapai Rp16,34 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,25 persen ini mencapai 7,54 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,74 persen.

Untuk seri FR0068, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp7 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,9926 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Maret 2034 ini mencapai Rp10,54 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,375 persen ini mencapai 7,94 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,32 persen.

Untuk seri FR0079, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp6,4 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,08326 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 April 2039 ini mencapai Rp7,49 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,375 persen ini mencapai 8 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,38 persen.

Untuk seri FR0076, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,65 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,42939 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2048 ini mencapai Rp2,04 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,375 persen ini mencapai 8,35 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,56 persen.

Sebelumnya, pada lelang enam seri SUN pada Selasa (12/3), pemerintah menyerap dana sebesar Rp18,05 triliun dari penawaran masuk mencapai Rp58,31 triliun.

Baca juga: Untuk APBN, Pemerintah serap dana Rp22 triliun dari lelang SUN

Baca juga: Kemenkeu: Lelang SUN serap Rp18,05 triliun

Pewarta: Satyagraha
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019