Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Anwar Abbas mengatakan pro-kontra terkait permainan PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG) sebagai hal yang wajar.

"Pasti ada, semua pasti punya pendapat, mana yang lebih maslahat, boleh apa enggak," kata Anwar di sela acara Sidang Tahunan Ekonomi Keumatan di Jakarta,  Selasa.

Soal kapan keluarnya fatwa MUI terkait permainan PUBG, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu memperkirakan bulan depan.

Saat ini MUI masih membahas game PUBG tersebut dari berbagai sisi dengan menyerap aspirasi lintas sektor.

"Mungkin awal bulan depan, ada proses," kata dia memastikan waktu keluarnya fatwa terhadap permainan bergenre battle royale tersebut.

Menurut dia, hukum dasar dari permainan dalam agama adalah boleh. Akan tetapi, sesuatu yang boleh itu dapat dilarang kalau mencelakakan.

Intinya, kata dia, jika sesuatu itu memicu kerusakan maka bisa dikeluarkan fatwa haram mengenai sesuatu, termasuk game PUBG.

MUI secara khusus membahas game PUBG di Gedung MUI, Jakarta pada Selasa sore.

"Kira-kira dampak positif negatifnya apa permainan ini, belum keluarkan fatwa, sore ini dikaji, dari perspektif agama karena agama melihat kemaslahatan, maslahat atau tidak," katanya.


Baca juga: Pengamat sarankan edukasi literasi damai ketimbang haramkan PUBG
Baca juga: Kemenkominfo tunggu kajian soal larangan game PUBG
 

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019