Kebanyakan anak-anak PMI tersebut lahir dan besar di Sabah Malaysia, sehingga penanaman nasionalisme dan kecintaan serta kebanggaan terhadap Indonesia melalui Pramuka dan partisipasi dalam kegiatan Internasional sebagai delegasi Indonesia adalah sang
Kuala Lumpur (ANTARA) - Anak-anak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) memborong medali Jambore Nusantara Antarbangsa 2 pada 23-26 Maret 2019 di Camp Pengakap Tiku, Tawau, Sabah, Malaysia.

Setelah dinilai sukses pada Jambore Nusantara Pertama pada 2016 Pramuka Malaysia atau Persekutuan Pengakap Malaysia kembali menggelar Jambore Nusantara Antarabangsa (Internasional) 2.

Untuk memeriahkan acara tersebut Konsulat RI Tawau bekerja sama dengan Sekolah Indonesia Kota Kinabalu telah memfasilitasi partisipasi anggota Pramuka dari Community Learning Center (CLC) Indonesia yang merupakan anak-anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) dalam Jambore tersebut.

Peserta adalah murid-murid yang terpilih dari 11 CLC SMP dari ladang Giram, Merotai, KL Kepong, Kertam Kalabakan, Sungai Balung, Bombalai, Mostyn, Pegagau, Baturong, Jeleta Bumi, dan Gereja Holy Trinity.

Meski hanya menggelar latihan gabungan selama dua hari di CLC Ladang Sungai Balung pada 21 - 22 Maret 2019 regu yang diberi nama Garuda 2 tersebut berhasil memborong medali pada 11 dari 13 mata lomba yang diperlombakan pada Jamboree Nusantara tersebut.

Adapun medali yang diraih adalah juara 1 volly putra, juara 1 volly putri, juara 1 tenis meja, juara 1 sepak takraw, juara 1 futsal putri, juara 2 futsal putra, juara 1 memasak, juara 2 mini gadget, Juara 3 Gapura, Juara 1 Kontingen Teramai, Juara 2 Tarian Kebudayaan.

Terdapat 66 anggota Pramuka pada Regu Garuda 2 yang mengikuti Jambore Nusantara Antarabangsa 2. Garuda 2 didampingi oleh 11 guru pembimbing CLC dan 15 guru pelatih.

Kepala Perwakilan RI Tawau, Sulistijo Djati Ismojo menyampaikan bahwa dukungan KRI Tawau untuk CLC-CLC di Tawau adalah dalam rangka pembinaan nasionalisme anak-anak Indonesia yang berada di wilayah kerja KRI Tawau.

"Kebanyakan anak-anak PMI tersebut lahir dan besar di Sabah Malaysia, sehingga penanaman nasionalisme dan kecintaan serta kebanggaan terhadap Indonesia melalui Pramuka dan partisipasi dalam kegiatan Internasional sebagai delegasi Indonesia adalah sangat penting," katanya.

Keberhasilan anak-anak CLC memperoleh berbagai medali pada Jambore Nusantara, ujar dia, menunjukkan kualitas layanan pendidikan Indonesia yang diberikan oleh pemerintah indonesia tidak kalah dengan kualitas sekolah-sekolah formal lainnya di Sabah.

Selain Regu Garuda 2 Jambore Nusantara dihadiri oleh sekitar 1.500 anggota Pengakap dari Bagian Tawau dan Kinabatangan, 13 orang anggota Pramuka Kwarcab Tarakan dan 70 orang anggota Pramuka Kwarcab Nunukan.

CLC adalah tempat kegiatan belajar masyarakat Indonesia yang didirikan di kebun-kebun sawit di Sabah dan Sarawak berkat kesepakatan Pemerintah Indonesia dan Malaysia.

Gedung CLC didukung oleh perusahaan perkebunan dan komunitas WNM dan WNI setempat serta dibina oleh Kantor Perwakilan RI di Malaysia.
Terdapat lebih dari 230 CLC di Sabah dan Sarawak termasuk 58 CLC di wilayah kerja KRI Tawau.
 

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019