Purwokerto (ANTARA) - Dokter spesialis penyakit dalam dari Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Purwokerto dr. Andreas, Sp.PD mengingatkan pentingnya pola hidup bersih yang dimulai dari kebiasaan cuci tangan guna mencegah penyakit infeksi.

"Hidup bersih dimulai dari kebiasaan cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan sesudah dari toilet," kata dr. Andreas, Sp.PD di Purwokerto, Selasa.

Dia mengatakan, kebiasaan hidup bersih yang lainnya juga bisa diterapkan dengan menggunting kuku secara teratur, menggunakan alas kaki saat ke luar rumah, dan lain sebagainya.

"Sebetulnya masyarakat sudah cukup paham pola hidup bersih, sehingga pola penyakit infeksi yang ditularkan secara fecal oral seperti cacingan sudah berkurang, hanya perlu diperhatikan kebiasaan cuci tangan yang teratur," katanya.

Dia menambahkan, kebiasaan buruk lupa cuci tangan sebelum makan bisa meningkatkan risiko terinfeksi penyakit, baik yang disebabkan oleh bakteri, virus maupun parasit.

"Penyakit infeksi yang sering terjadi antara lain tifoid, hepatitis A, diare dan juga cacingan," katanya.

Dia menambahkan, cuci tangan bisa dilakukan dengan air mengalir, menggunakan sabun atau cairan pembersih tangan selama kurang lebih 20-30 detik.

"Dengan demikian sudah dapat mencegah terjadinya infeksi dan penularan penyakit," katanya.

Sementara itu, dia juga mengingatkan perlunya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan toilet di tempat umum, perkantoran dan sekolah-sekolah termasuk membuang sampah pada tempatnya.

"Karena apabila terjadi kontak dengan lingkungan tersebut dan tidak segera membersihkan diri termasuk mencuci tangan dapat meningkatkan risiko terjadi penyakit infeksi," katanya.

 

Baca juga: Ibu Negara ajarkan gerakan cuci tangan kepada siswa PAUD
Baca juga: Tisu basah sama efektifnya bunuh kuman seperti cuci tangan?


Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019