Saya telah seringkali menyampaikan bahwa pada 2018 Blok Rokan telah dimenangkan oleh Pertamina
Dumai (ANTARA) - Calon presiden (Capres) nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) akan memanfaatkan Blok Rokan untuk sebesar-besarnya kemakmuran bangsa dan negara, khususnya masyarakat Riau dan lebih khusus lagi masyarakat Dumai.

"Saya telah seringkali menyampaikan bahwa pada 2018 Blok Rokan telah dimenangkan oleh Pertamina," kata Jokowi dalam kampanye terbuka di Lapangan Bukit Gelanggang, Dumai, Riau, Selasa sore.

Menurut capres petahana itu, pemerintah akan terus menjalankan operasi Blok Rokan dan akan digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran bangsa dan negara.

Blok Rokan memiliki luas wilayah 6.264 km2 dengan dua lapangan minyak terbesar, yakni Minas dan Duri. Kedua lapangan tersebut menjadi lapangan minyak terbesar karena hasil produksi yang berlimpah.

PT Chevron Pacific Indonesia mengelola Blok Rokan sejak tahun 1924 dan melakukan produksi pertama pada tahun 1952. Saat itu, tingkat produksi di lapangan Minas masih berada di posisi 15.000 barel per hari (bph) dan terus meningkat lebih dari 100.000 bph.

Dalam perjalanan panjang tersebut, pada tahun 2017 Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan sempat mempersilakan Chevron memperpanjang kontraknya sebab pada tahun 2021 kontrak pengelolaan tersebut akan habis.

Sementara Pertamina juga mengajukan proposal untuk mengelola Blok Rokan mulai tahun 2021. Hal ini dilakukan untuk mensejajarkan dengan perusahaan minyak papan atas dunia.

Akhirnya pada 31 Juli 2018 perebutan tersebut diselesaikan. Kementerian ESDM memutuskan pengelolaan Blok Rokan pada tahun 2021 jatuh kepada Pertamina.

Program Kartu

Dalam kesempatan kampanye terbuka itu, capres Jokowi juga mengenalkan program kartu yang akan dilaksanakan selama lima tahun mendatang.

"Selama 4,5 tahun ini kita sudah memiliki Kartu Indonesia Pintar atau KIP untuk SD, SMP, SMK, SMA, ke depan akan ada KIP Kuliah seperti ini," katanya sambil menunjukkan kartu itu.

Menurut dia, anak-anak muda nantinya bisa kuliah semuanya, baik di akademi maupun universitas, baik dalam maupun luar negeri.

Di hadapan ribuan warga, Jokowi juga mengenalkan Kartu Prakerja.

"Ini keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, ini untuk lulusan SMK, masuk ke dunia kerja, masuk ke BUMN, akan ada training di dalam maupun di luar negeri," katanya

Menurut dia, nanti kalau sudah mengikuti pelatihan, mereka bisa masuk kerja dan bila belum mendapat pekerjaan akan diberi insentif honor melalui kartu itu.

Jokowi juga mengenalkan kartu sembako murah sehingga keluarga tidak mampu dapat membeli kebutuhan pokok dengan harga murah.

"Kartu ini diberikan kepada ibu-ibu agar kalau beli sembako baik beras, gula, maupun minyak, bisa mendapatkan diskon yang besar dengan kartu ini," katanya.

Ia menyebutkan tiga kartu itu akan mulai dilaksanakan tahun 2019. "Karena ini program capres, jadi dianggarkan tahun ini dan dikeluarkan tahun depan," katanya.

Pilpres 2019 diikuti dua pasangan calon yaitu nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga S Uno.

Baca juga: Ekonom: Perundingan bilateral kunci hadapi diskriminasi sawit

Baca juga: Harga minyak bervariasi di tengah kekhawatiran pertumbuhan global


 

Pewarta: Agus Salim
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019