Rasanya internasional, harganya sangat lokal, rasanya global, rasa internasional, ini saya sampai habis
Dumai (ANTARA) - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo mencicipi kopi produksi lokal di kota Dumai, Riau pada Selasa malam.

Joko Widodo (Jokowi) mampir di kedai kopi Arabica usai menghadiri kampanye terbuka di kota tersebut. Jokowi didampingi ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin Erick Thohir, Wakil Ketua TKN Moeldoko, Gubernur Riau Syamsuar mendatangi kedai kopi tersebut.

Di dalam kedai kopi sudah menanti puluhan warga yang ingin bersalaman dan ikut berswafoto bersama dengan Jokowi. Di luar kedai kopi bahkan ratusan warga sudah mengerumuni lokasi tersebut sejak sore.

Selain mencicipi kopi yang dibuat kedai tersebut, Jokowi juga mencicipi kopi susu yang dibuat oleh pengusaha kopi setempat yaitu "Vienna coffee".

"Produk-produk unggulan seperti ini harus diangkat jangan sampai hanya jadi produk lokal saja, tapi kalau bisa dinasionalkan seperti Vienna Coffee, ini ini ini, hanya Rp12 ribu," kata Jokowi

Jokowi pun mendorong kopi lokal tersebut untuk dapat sampai ke tingkat global.

"Rasanya internasional, harganya sangat lokal, rasanya global, rasa internasional, ini saya sampai habis," tambah Jokowi, menunjukkan gelas kopinya yang sudah tiris.
Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo mencicipi kopi di kedai kopi Arabica, Dumai pada Selasa (26/3). (Foto: Desca Lidya Natalia)

Saat ditanya mana yang lebih enak antara Vienna Coffee dengan Kopi Jolo yang merupakan kedai kopi milik menantunya, Bobby Nasution, Jokowi hanya mengatakan keduanya sama-sama enak.

"Lebih mahal di sana, murah di sini, enak dua-duanya," ucap Jokowi, samil tertawa.

Sambil menyeruput kopi, Jokowi tidak ketinggalan menyempatkan diri menyapa warga, berswafoto dan berjabat tangan.
Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo mencicipi kopi di kedai kopi Arabica, Dumai pada Selasa (26/3). (Foto: Desca Lidya Natalia)

Tangan kanannya bahkan sampai ditempeli plester karena luka akibat bersalaman dengan warga.

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019