Jakarta (ANTARA) - UEFA membuka penyidikan terhadap tindakan rasis yang dilakukan para suporter Montenegro saat timnya menjamu Inggris dalam laga lanjutan kualifikasi Piala Eropa 2020 Grup A di Stadion Kota Podgorica, Selasa dini hari WIB.

Kasus tersebut bakal ditangani oleh Komite Kontrol, Etika dan Disiplin UEFA pada 16 Mei bersama sejumlah dugaan pelanggaran lain yang terjadi dalam laga tersebut, demikian diumumkan laman resmi UEFA.

Selain dugaan tindakan rasis, Montenegro juga diduga melakukan empat pelanggaran lain yakni menyalakan kembang api, pelemparan objek ke dalam lapangan, gangguan keramaian serta penghadangan tangga.

Sebelumnya, pelatih timnas Inggris Gareth Southgate mengaku mendengar langsung ejekan rasis ketika Danny Rose diganjar kartu kuning oleh wasit Aleksei Kulbakov di pengujung laga.

Baca juga: Southgate pastikan Inggris laporkan pelecehan rasis fans Montenegro

"Ketika Rose terkena kartu kuning, saya mendengar ejekan rasis diteriakkan di belakang saya," kata Southgate sebagaimana dilansir SkySports.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Best way to silence the haters (yeah I mean racists) #2019 #getsomeeducation

A post shared by Raheem Sterling x (@sterling7) on


Ejekan rasis juga diduga dilakukan suporter Montenegro kepada Raheem Sterling. Selepas pertandingan, Sterling mengunggah sebuah foto dalam media sosial pribadinya yang memperlihatkan ia menutup kedua telinganya dengan membubuhkan keterangan "Cara terbaik untuk membungkam pembenci (ya maksud saya rasis)".

Callum Hudson-Odoi bahkan mengkonfirmasi bahwa para suporter Montenegro melemparkan korek api kepada para pemain Inggris saat merayakan gol Sterling.

Inggris emenangi pertandingan ini dengan skor 5-1 lewat dwigol Ross Barkley yang dilengkapi gol-gol Sterling, Michael Keane dan Harry Kane.

Saat ini Inggris memuncaki klasemen sementara Grup A dengan koleksi enam poin.

Baca juga: Inggris lumat Montenegro 5-1

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2019