New York (ANTARA) - Kurs dolar Amerika Serikat menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), di tengah penurunan euro dan yen Jepang.

Euro tergelincir pada Selasa (26/3), menyerahkan sebagian keuntungan Senin (25/3), disebabkan oleh survei kepercayaan bisnis Jerman yang lebih kuat dari perkiraan. Yen jatuh karena tawaran safe-haven berkurang.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,18 persen menjadi 96,7382 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1278 dolar AS dari 1,1312 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,3218 dolar AS dari 1,3180 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,7144 dolar AS dari 0,7108 dolar AS.

Dolar AS dibeli 110,53 yen Jepang, lebih tinggi dari 110,05 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS juga menguat menjadi 0,9936 franc Swiss dari 0,9925 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3379 dolar Kanada dari 1,3411 dolar Kanada.

Pelaku pasar juga mencerna banyak data ekonomi. Angka housing starts (rumah yang baru dibangun) yang dimiliki secara pribadi di AS berada pada tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman 1,162 juta unit pada Februari, turun 8,7 persen dari tingkat yang direvisi pada Januari, Departemen Perdagangan mengatakan Selasa (26/3).

Sementara itu, Indeks Kepercayaan Konsumen AS berdiri di 124,1 bulan ini, turun dari 131,4 pada Februari, menurut laporan yang baru dirilis oleh lembaga riset swasta Conference Board yang berbasis di New York. Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.

Baca juga: IHSG ditutup menguat seiring naiknya bursa Asia dan aksi beli saham

Baca juga: Harga minyak naik sekitar dua persen akibat pengetatan pasokan

Baca juga: Harga emas turun seiring penguatan dolar dan kenaikan saham

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019