...perusahaan-perusahaan swasta meminjam lebih banyak daripada perusahaan-perusahaan milik negara di kuartal pertama
Singapura (ANTARA) - Ekonomi China menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang tidak diragukan pada kuartal pertama, dengan laba perusahaan, investasi, dan perekrutan meningkat, tetapi pembuat kebijakan mungkin terlalu mengandalkan tingkat kredit yang luar biasa, sebuah survei swasta menunjukkan pada Rabu.

Survei triwulanan terhadap ribuan perusahaan China oleh China Beige Book International (CBB) melukiskan gambaran mengejutkan tentang perubahan haluan dalam kondisi-kondisi bisnis setelah kuartal keempat yang buruk, yang melihat pertumbuhan ekonomi terlemah sejak krisis keuangan.

Temuan CBB berbeda dengan sebagian besar data resmi suram untuk Januari dan Februari serta survei bisnis lainnya yang menunjukkan langkah-langkah stimulus baru-baru ini secara perlahan mulai memberikan sokongan. Sebagian besar analis juga memperingatkan kuartal pertama yang berbatu-batu, dan jangan berharap penurunan ekonomi China turun dari posisi terbawahnya hingga pertengahan tahun.

Namun, konsultan berbasis di AS mempertanyakan apakah pemulihan dengan "guyuran kredit" pada kuartal pertama itu akan berkelanjutan, mencatat jenis-jenis shadow banking (lembaga keuangan nonbank yang menjalankan bisnis atau bertindak seolah-olah perbankan) yang lebih berisiko meningkat lagi.

Sementara perusahaan-perusahaan mengatakan akses ke kredit membaik, survei juga menemukan beberapa perusahaan melaporkan suku bunga yang lebih tinggi, meskipun bank sentral berupaya untuk menurunkan biaya pembiayaan.

"Kredit sangat mahal ... Biaya kredit perlu distabilkan lebih lanjut atau reli saat ini akan goyah," kata CBB dalam sebuah pernyataan, mengatakan pemberi pinjaman bayangan mengenakan tarif yang sangat tinggi.

Bank-bank di China meminjamkan rekor 3,23 triliun yuan (477 miliar dolar AS) pada Januari, karena para pembuat kebijakan mencoba untuk memulai investasi yang lesu dan mencegah perlambatan yang lebih tajam di ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Pihak berwenang telah mendesak bank-bank untuk terus memberikan pinjaman kepada perusahaan-perusahaan kecil dan swasta yang kesulitan khususnya, meskipun perusahaan tersebut dianggap memiliki risiko kredit yang lebih tinggi.

"Bahkan perusahaan-perusahaan yang secara tradisional tidak beruntung di pasar kredit tidak lagi begitu -- setidaknya selama kuartal ini, perusahaan-perusahaan swasta meminjam lebih banyak daripada perusahaan-perusahaan milik negara di kuartal pertama," kata CBB.

Pada awal Maret Perdana Menteri Li Keqiang mengumumkan miliaran dolar dalam pemotongan pajak tambahan dan belanja infrastruktur tahun ini.

Seiring dengan meningkatnya daftar langkah-langkah dukungan pemerintah, tanda-tanda kemajuan dalam pembicaraan perdagangan AS-China juga mungkin menjadi faktor di balik peningkatan kepercayaan bisnis, CBB menambahkan.

China akan merilis data ekonomi Maret dan kuartal pertama sekitar pertengahan April. Demikian laporan yang dikutip dari Reuters.

Baca juga: IHSG ditutup menguat seiring naiknya bursa Asia dan aksi beli saham

Baca juga: Wall Street ditutup menguat, saham McDonald's ikut naik

Baca juga: Dolar menguat di tengah penurunan euro dan yen Jepang

Baca juga: Ambisius tapi realistis, China targetkan pertumbuhan ekonomi 6-6,5 persen




 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019