Banda Aceh (ANTARA) - Aksi Cepat Tanggap (ACT) telah menyalurkan bantuan kepada 48.705 jiwa tersebar di 18 kabupaten/kota se-Aceh dalam dua tahun terakhir, sejak organisasi nirlaba profesional memfokuskan untuk kerja-kerja kemanusiaan yang memiliki kantor cabang di Banda Aceh, Januari 2017.

"Kami ingin sampaikan bahwa program yang kami lakukan di Aceh, katakanlah penerima manfaat sudah 48.705 orang di 82 kecamatan dengan 18 kabupaten/kota," terang Kepala ACT Cabang Aceh, Husaini Ismail di Banda Aceh, Rabu.

Ia menjelaskan, berbagai macam bantuan tersebut bersifat lokal yang melalui berbagai program kemanusiaan ke warga kurang mampu di Aceh, di antaranya program bakti sosial, dan mobile social rescue atau darurat pendampingan pasien.

Lalu pendidikan, pemberdayaan ekonomi, "emergency" masa darurat banjir dan gunung meletus, kemudian wakaf sumur, Ramadhan, dan terakhir kurban pada saat Idul Adha yang kesemuanya program tersebut secara rutin dilakukan ACT di provinsi paling utara di Pulau Sumatera ini.

Seperti diketahui, ACT Aceh di perayaan Idul Adha tahun 2018 telah mengumpulkan 70 ekor kambing untuk masyarakat terpencil, termasuk dikirim ke Palestina, dan Somalia. Namun warga di Aceh langsung mendapatkan balasan dari Turki yang menitipkan lewat ACT sebanyak 116 ekor sapi atau setara 812 ekor kambing.

"Kita mengumpulkan kurban ke tempat lain, tapi Allah SWT menggerakkan hati saudara kita yang berada di Turki untuk mengirimkan daging kurban ke Aceh. Masya Allah," jelas dia.

Ia melanjutkan, target awal dari pembukaan kantor cabang organisasi nirlaba profesional di provinsi itu untuk mengimplementasikan berbagai program akibat dewasa dari angka-angka, seperti kemiskinan di Aceh masih nomor satu dari total 10 provinsi di Sumatera.

"Tradisi masyarakat di Aceh, mulai dari Habib Bugak hingga sekarang merupakan wujud pengamalan, dan wujud keimanan. Bahwa kita bersedekah, dan berinfak tidak perlu harus memiliki syarat makmur dulu," tegas Husaini.

Nurhasanah (75), warga Gampong (desa) Lamteuba Droe, Kecamatan Seulimun, Aceh Besar ketika mendapat pelayanan kesehatan gratis mengaku, bahagia atas program dari ACT Aceh ini bersama sekitar 200 warga lainnya yang begitu antusias datang untuk berobat.

"Sudah lama saya sakit pinggang, dan lutut. Tetapi tidak bisa pergi ke rumah sakit, karena rumah sakitnya jauh. Saya tidak punya uang untuk ongkos becak. Alhamdulillah, ada pengobatan gratis," ucapnya.

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019