Jakarta (ANTARA) - Petenis Indonesia Muham­mad Rifqi Fitriadi (20) fokus pada latihan fisik dan teknik dalam mengikuti seleksi pembentukan tim tenis Indonesia untuk  SEA Games 2019 di Manila, Filipina.

"Latihan fisik menjadi salah satu fokus saya dalam menghadapi setiap ajang turnamen," ujar M Rifqi Fitriadi ketika ditemui di sela latihan di Jakarta, Rabu.

Selain fisik , lanjut dia, teknik juga menjadi salah satu fokusnya karena menjadi bahan evaluasi utama pelatih kepada atletnya. 

Ia mengharapkan mendapatkan kesempatan untuk tampil pada SEA Games 2019 nanti sehingga menambah jam terbang dalam ajang olahraga ini. "Berharap diberi kesempatan turnamen untuk menambah jam terbang," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Tenis Lapangan Seluruh Indonesia (PP Pelti), Rildo Ananda Anwar mengungkapkan, Rifqi menjadi salah satu atlet yang menjadi perhatiannya untuk ikut dalam ajang SEA Games 2019. "Dia kalau main cukup tenang, pukulannya juga cenderung membaik," katanya.
Petenis Indonesia, Muham­mad Rifqi Fitriadi (kelima dari kanan) bersama rekan atlet mendengarkan arahan Direktur teknik tim tenis Indonesia, Frank van Fraayenhoven di kawasan Pejompongan, Jakarta, Rabu (27/3/2019). (ANTARA/Zubi Mahrofi)

Ia mengaku selalu memantau latihan para atlet dalam menghadapi SEA Games tahun ini agar mendapatkan hasil maksimal nantinya.

"Begitu ada kelemahan, saya langsung diskusi dengan Frank van Fraayenhoven (Direktur teknik tim tenis Indonesia)," katanya.

Menurut dia, fisik para atlet yang sedang mengikuti seleksi SEA Games tahun ini cukup baik dan dipantau juga oleh pelatih asal Belanda tersebut.

"Sejauh ini fisik cukup baik. Bila ada pukulan yang kurang, misal backhand terus difokuskan latihannya pada yang kurang. Di sini juga sudah ada Frank yang memenuhi standar internasional dan sudah diakui," katanya.

Sejauh ini, lanjut dia, sudah banyak perubahan yang terjadi dari para atlet, terutama dalam hal teknik. "Pukulan-pukulannya sudah ada perubahan. Tadinya, pukulannya hanya asal kembali. Saya bilang jangan asal kembali harus ada power-nya. Pukulan itu harus bikin lawan mati, disini akan dipacu terus," ucapnya.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2019