Anak Sungai Musi yang ada di sekitar kawasan permukiman penduduk perlu dijaga keberadaannya, karena hingga kini Kota Palembang telah kehilangan ratusan anak sungai
Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang, Sumatera Selatan mengajak warga kota setempat menjaga kualitas air Sungai Musi agar bisa terus menjadi sumber air untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan mendukung berbagai aktifitas warga.

"Kondisi air Sungai Musi saat ini semakin terancam oleh pencemaran limbah rumah tangga dan industri, jika pencemaran itu dibiarkan bisa memperburuk kualitas air sungai tersebut," kata Sekda Palembang, Harobin Mastofa di Palembang, Rabu.

Selain menjaga kualitas air bersih, warga Bumi Sriwijaya itu diajak juga untuk menjaga anak sungai yang ada di sekitar kawasan permukiman penduduk tetap berfungsi sebagaimana mestinya.

Anak Sungai Musi yang ada di sekitar kawasan permukiman penduduk perlu dijaga keberadaannya, karena hingga kini Kota Palembang telah kehilangan ratusan anak sungai.

Jumlah anak Sungai Musi yang tersebar di wilayah 18 kecamatan hingga saat ini tercatat 95 anak sungai, dengan kepedulian semua pihak dan warga kota ini diharapkan jumlahnya tidak terus berkurang, ujarnya.

Dia menjelaskan, Pemkot Palembang berupaya meningkatkan pelestarian Sungai Musi, selain untuk menjaga kualitas air agar tetap baik, mencegah punahnya sejumlah jenis ikan khas kota itu, serta meningkatkan produksi ikan.

Sungai Musi yang membelah Kota Palembang menjadi dua bagian yakni Seberang Ilir dan Seberang Ulu itu, perlu dijaga kelestariannya, sehingga bisa dimanfaatkan secara optimal oleh warga setempat serta mendongkrak produksi ikan.

Untuk menjalankan program pelestarian sungai kebanggaan warga kota itu, selain melibatkan jajaran Pemkot Palembang, pihaknya juga melibatkan warga setempat, terutama yang berada di daerah aliran sungai.

Jajaran Pemkot Palembang bersama warga pada setiap akhir pekan berupaya melakukan gotong royong menyingkirkan sampah dari sungai dan mengatasi pendangkalan anak sungai di kawasan permukiman penduduk, kata sekda.

Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019