Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan, dengan ditandatanganinya Nota Kesepahaman (MoU) penggunaan Pangkalan Udara Angkatan Darat (Lanudad) Gatot Subroto di Kabupaten Waykanan, Provinsi Lampung, menjadi bandara komersial merupakan wujud kerja sama antara pemerintah dan TNI agar daerah dapat lebih berkembang dengan pesat.

“Ini bentuk nyata kerja sama yang baik antara pemerintah dan TNI, karena dengan dibukanya penerbangan dari Waykanan, bisa membuka dan mendorong perekonomian daerah, baik di bidang properti dan hunian,” kata Andika, di Jakarta. Kamis.

Sebelumnya, KSAD bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo dan Bupati Waykanan Raden Adipati Surya melakukan penandatanganan MoU penggunaan bersama Lanudad Gatot Subroto Waykanan, Lampung, untuk pangkalan udara militer dan bandar udara sipil (komersial).

Menurut KSAD, keberhasilan ini untuk mengobati hati masyarakat Waykanan yang telah menunggu selama 13 tahun agar ada bandara komersial di daerah ini.

Andika menyatakan Bandara Gatot Subroto ini diharapkan bisa membuka akses pariwisata yang ada di Kabupaten Waykanan, dan membuka keran para investor untuk menanamkan modalnya agar bisa membangun hotel, penginapan dan tempat makan untuk kehadiran bandara komersial ini.

“Mari kita semua manfaatkan dan menjaga dengan baik bandara ini, semoga masyarakat Waykanan dan sekitarnya bisa berpergian menggunakan pesawat terbang,” katanya.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pembukaan bandara komersial Gatot Subroto untuk mempermudah jarak tempuh, dan meningkatkan perekonomian masyarakat.

Menurut dia, dengan telah ditandatanganinya nota kesepahaman ini berarti tinggal menunggu peluncuran penerbangan perdana di Bandara Gatot Subroto Waykanan.

Ia menilai, Kabupaten Waykanan ini posisinya sangat strategis, karena diapit oleh beberapa kabupaten tetangga seperti Kabupaten OKU Timur, OKU Selatan dan OKU Induk di Provinsi Sumatra Selatan dan Kabupaten Lampung Utara dan Kabupaten Lampung Barat di Provinsi Lampung.

"Jadi sangat baik sekali bila bandara ini jadi komersial, buka hanya Waykanan, tetapi semua bisa merasakannya,” kata Budi.

Ia mengharapkan, setelah ada MoU ini, pemerintah kabupaten setempat bisa menyelesaikan pekerjaan perbaikan sarana dan prasarana seperti jalan akses masuk, pagar dan lainnya, karena semua itu merupakan penunjang bandara komersial.

Pewarta: Edy Supriyadi/Emir Fajar Saputra
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019