SD Islam Terpadu An-Nahl dipilih sebagai penerima bantuan, karena sekolah yang sebelumnya menumpang di rumah toko itu, berdiri di Pulau Bintan, yang berbatasan laut dengan Singapura dan Malaysia
Batam (ANTARA) (ANTARA) - Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama Global Zakat memberikan beasiswa kepada 10 anak di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau yang mengenyam pendidikan di SD Islam Terpadu An-Nahl, Kelurahan Teluk Lobam Kecamatan Seri Kuala Lobam.

"SD Islam Terpadu An-Nahl dipilih sebagai penerima bantuan, karena sekolah yang sebelumnya menumpang di rumah toko itu, berdiri di Pulau Bintan, yang berbatasan laut dengan Singapura dan Malaysia," kata penanggung jawab program ACT, Intan Komalasari di Batam, Kepri, Jumat.

"Beasiswa yang diterima untuk menunjang kebutuhan hidup mereka di SD IT AN-Nahl," tambahnya.

Bersamaan dengan penyaluran beasiswa, Global Zakat-ACT juga menyerahkan bantuan berupa 30 paket sembako untuk siswa dan orang tua siswa SD IT An-Nahl.

"Ini merupakan zakat yang dititipkan melalui Global Zakat-Aksi Cepat Tanggap yang kemudian kita konversikan dalam bentuk paket pangan," kata Intan.

Intan menjelaskan bahwa bantuan itu diberikan sebagai bentuk perhatian untuk siswa-siswi SD Islam Terpadu An Nahl.

Sementara itu, Asisten 1 Pemerintah Kabupaten Bintan, Mohd Setioso menyampaikan apresiasi kepada ACT yang selalu hadir untuk membantu menyelesaikan masalahan kemanusiaan, terutama pengentasan kemiskinan.

“Terima kasih saya ucapkan secara pribadi maupun mewakili Pemkab Bintan. Jujur ini merupakan kejutan bagi kami atas kehadiran ACT di Kabupaten Bintan seperti yang kita saksikan ini telah hadir SD Islam Terpadu AN Nahl di lahan seluas 1 hektare ini," kata dia.

Sampai saat ini, gedung SD Islam Terpadu An Nahl belum teraliri listrik dan hanya mengandalkan genset bantuan dari Global Zakat-ACT. Sedangkan air untuk kebutuhan MCK, masih harus dibeli dari luar lingkungan sekolah.

Lokasi sekolah juga relatif jauh. Untuk menuju sekolah, harus melalui jalan tanah sejauh 1 kilometer.

SD Islam Terpadu An Nahl memiliki seorang kepala sekolah, 12 pengajar dengan 182 siswa.

Sekolah itu juga baru dilengkapi satu unit komputer jinjing untuk kebutuhan administrasi sekolah, yang juga digunakan bergantian untuk proses pembelajaran Teknologi Informasi Komputer.

Baca juga: ACT Kepri bagikan 300 paket pangan untuk warga pesisir

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019