Jakarta (ANTARA) - Pembangunan LRT Jabodetabek memecahkan dua rekor dunia yaitu untuk konstruksi longspan atau bentangan panjang tanpa pilar, serta untuk jembatan lengkung dari beton terpanjang untuk jalur kereta api.

Direktur Utama PT Adhi Karya Tbk, Budi Harto, seusai acara pengecoran terakhir dalam proyek pembangunan longspan atau jembatan panjang LRT Jabodebek di Jakarta, Jumat, menyebutkan bahwa ada dua tempat di LRT yang mencatatkan rekor dunia.

"Insya Allah di proyek LRT Jabodetabek Tahap I ini ada dua tempat yang mencatatkan rekor dunia," kata Budi Harto kepada wartawan.

Ia memaparkan, lokasi pertama adalah di longspan untuk konstruksi u-box girder di ruas Jakarta Outer Ring Road (JORR) yang memiliki panjang 90 meter, mengalahkan rekor sebelumnya yang terletak di Uni Emirat Arab, yang mencapai "hanya" sekitar 70 meter.

Sedangkan rekor lainnya, ujar dia, adalah jembatan lengkung dari beton untuk kereta api sepanjang 148 meter, yang terletak di jalur perpindahan dari Jalan Gatot Subroto ke Jalan Rasuna Said.

Sementara itu, Corporate Secretary PT Adhi Karya Tbk Ki Syahgolang Permata menuturkan, secara keseluruhan, proses pembangunan proyek LRT Jabodetabek ini diperkirakan telah mencapai sekitar 60 persen, yang terdiri atas lintasan Cawang-Bekasi 60 persen, Cawang-Cibubur 85 persen, dan Cawang-Dukuh Atas 40 persen.

Untuk tahap selanjutnya, diperkirakan adalah pemasangan rel dan sistem perlistrikan, sehingga dapat diujicobakan dengan kereta pada sekitar pertengahan tahun 2019.

Berdasarkan data dari laman lrtjabodetabek.com, pembangunan LRT Jabodebek tahap 1 dengan 3 rute lintas pelayanan Cawang-Cibubur, Cawang-Dukuh Atas, dan Cawang-Bekasi Timur, menghabiskan total biaya konstruksi sekitar Rp22 triliun atau setara dengan Rp513,8 miliar per kilometer sepanjang 44,3 kilometer dengan struktur melayang.

Di Ibukota selain LRT Jabodebek, pemerintah juga membangun LRT Jakarta yang menghubungkan Kelapa Gading dengan Velodrome (Rawamangun) dengan total biaya konstruksi sekitar Rp5 triliun atau sebesar Rp1 triliun per kilometer sepanjang 5,8 kilometer dengan struktur melayang.

Dari laman tersebut juga diketahui bahwa untuk pembangunan Moda Raya Transportasi (MRT) Jakarta, total biaya pembangunannya mencapai sekitar Rp10 triliun atau sebesar 1 triliun per kilometer untuk struktur layang yang mencapai sekitar 10 kilometer.

Baca juga: LRT Jabodebek ditargetkan uji coba April 2019
Baca juga: Rini : LRT Jabodetabek harus lebih baik dari Palembang

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019