Ternate (ANTARA) - Penyelenggaraan Festival Legu Gam (FLG) di Ternate, Maluku Utara (Malut) setiap tahunnya, termasuk pada 2019 ini tidak saja menjadi ajang memperkenalkan budaya dan pariwisata, tetapi juga mendorong tumbuhnya usaha ekonomi kreatif.

Salah seorang pelaku usaha ekonomi kreatif yang berjualan di lokasi penyelenggaraan FLG di Lapangan Ngara Lamo Ternate, Hamsa, Sabtu, mengatakan dirinya terdorong membuka usaha kuliner khas Ternate seperti nasi kuning dan minuman saraba karena adanya kegiatan festival itu.

FLG yang digelar Kesultanan Ternate setiap tahunnya dari 24 Maret sampai 13 April merupakan pesta rakyat untuk memeriahkan hari lahir Sultan Ternate almarhum Mudjafar Sjah dan sejak penyelenggaraan tahun 2006 selalu masuk dalam kalender kegiatan tahunan Kementerian Pariwisata.

Pelaku usaha ekonomi kreatif lainnya yang juga berjualan di lokasi penyelenggaraan FLG, Hadija mengatakan dirinya tidak pernah absen ambil bagian pada penyelenggaraan festival itu setiap tahunnya, karena bisa melipatgandakan keuntungannya dalam menjual berbagai produk kerajinan.

Ada ratusan pelaku usaha ekonomi kreatif yang memanfaatkan penyelenggaraan FLG 2019, mulai dari usaha kuliner, kerajinan sampai pada penjualan pakaian dan alas kaki serta beragam atraksi permainan anak-anak dengan omzet diperkirakan mencapai miliaran rupiah.

Sebelumnya Ketua Panitia FLG 2019 Hidayat Mudjafar Sjah mengatakan, panitia FLG selalu memberi kesempatan kepada pelaku usaha ekonomi kreatif untuk ambil bagian dalam penyelenggaraan FLG itu dengan harapan bisa memberi kontribusi pendapatan kepada mereka sekaligus mendorong peningkatan aktivitas ekonomi di daerah ini.

Selain itu juga diharapkan berbagai produk usaha ekonomi kreatif daerah ini, terutama merupakan produk khas setempat, seperti olahan pala dan kerajinan batik dapat dikenal luas dan menjadi cinderamata bagi para wisatawan dari dalam dan luar negeri yang berkunjung ke FLG.

Ia menambahkan, pada penyelenggaraan FLG 2019 ini yang acara pembukaannya pada hari ini (30/3) akan menyuguhkan berbagai atraksi budaya dan kesenian sehingga dipastikan tidak mengecewakan bagi setiap pengunjung.

Sejumlah ritual budaya yang selalu ditampilkan dalam penyelenggaran FLG, termasuk pada tahun ini di antaranya ritual kololi kie mote ngolo atau mengelilingi Pulau Ternate melalui laut dan ritual fere kie atau naik ke gunung dapat diikuti para wisatawan.

Baca juga: Festival Legu Gam Ternate digelar awal Maret

Baca juga: festival Legu Gam suguhkan makanan adat terpanjang

 

Pewarta: La Ode Aminuddin
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019