Upaya menanam pohon sangat baik dilakukan di sepanjang pantai. Jika pohon itu nanti sudah besar maka bisa berfungsi menjadi penahan abrasi dan menahan hantaman tsunami
Simpang Empat, Sumbar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) bersama Komando Distrik Militer (Kodim) 0305 Pasaman mencanangkan gerakana menanam sejuta pohon dalam upaya antisipasi bencana abrasi dan tsunami di sepanjang Pantai Maligi, Kecamatan Sasak Ranah Pasisia, Sabtu.

"Penanaman pohon ini merupakan langkah pemkab untuk mitigasi bencana yang sangat rawan di daerah itu," kata Bupati Pasaman Barat, Syahiran, disela-sela kegiatan itu.

Menurutnya upaya menanam pohon sangat baik dilakukan di sepanjang pantai. Jika pohon itu nanti sudah besar maka bisa berfungsi menjadi penahan abrasi dan menahan hantaman tsunami.

"Kita mengantisipasi bencana yang tidak diperkirakan. Kita tidak mengetahui kapan terjadi dan tidak bisa dihindari. Hanya bisa mengambil langkah antisipasi agar bencana tidak memberikan dampak yang besar," ujarnya.

Ia mengatakan bencana merupakan rangkaian peristiwa yang mengancam keselamatan jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian materi dan menimbulkan dampak psikologis.

Pasaman Barat sendiri memiliki garis pantai lebih kurang 1.500 kilometer yang perlu diwaspadai terhadap dampak bencana alam.

"Pemerintah terus berupaya dalam melaksanakan berbagai kegiatan dalam rangka kesiapsiagaan mitigasi bencana. Sosialisasi kebencanaan terus dilakukan kepada masyarakat sesuai kemampuan daerah," katanya.

Sementara Komando Distrik Militer (Dandim) 0305 Pasaman, Letkol. (Arh) Pri Isdiyanto mengatakan pohon yang dihitung jumlahnya adalah pohon yang tumbuh setelah ditanam, bukan dari kuantitas jumlah yang ditanam.

Oleh sebab itu, mekanisme penanaman pohon menurutnya harus dilakukan dengan tepat dan benar.

"Yang dihitung itu jumlah pohon yang tumbuh, bukan jumlah yang ditanam. Untuk itu diperlukan cara yang benar dalam menanam agar dapat tumbuh dengan baik" sebutnya.

Ia mengimbau kepada masyarakat sekitar agar menjaga kelestarian pohon yang sudah ditanam.

Camat Sasak Ranah Pasisia, Nur Fauziah Zein mengatakan pohon yang ditanam merupakan jenis cemara udang dan pule di Pantai Indah Maligi.

"Diharapkan nantinya pohon ini tumbuh dan menjadi daya tarik wisata pantai. Selain itu tentu untuk antisipasi bencana abrasi dan tsunami. Kita juga melakukan penangkaran 1.000 butir penyu di daerah itu, katanya.

Penanaman pohon itu diikuti oleh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Ketua Gabungan Organisasi Wanita, Sifrowati Yulianto, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Tri Wahluyo, Walinagari atau kepala desa di Kecamatan Sasak Ranah Pasisia dan kalangan pelajar. 

Baca juga: Pemerintah alokasikan Rp14 miliar atasi abrasi pantai

Baca juga: Banjir dan longsor landa sejumlah wilayah Pasaman Barat

Baca juga: Cegah abrasi Muara Kandis-Sumbar, pusat bangun penahan ombak


 

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019