Ritual boyongan dan kirab pusaka ini lebih pada seni budaya Jawa yang harus kita hormati asal usul sejarah para pejuang yang melahirkan Batang
Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, dalam rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) ke-53 Kabupaten Batang melakukan kirab pusaka tombak Abirawa sepanjang jalan Kelurahan Kauman, Jalan Ahmad Yani, Jalan Kartini, hingga pendopo Bupati Batang, Sabtu sore.

Bupati Batang, Wihaji di Batang, Sabtu, mengatakan bahwa sebelum pusaka tombak abirawa dikirab, pada Jumat (29/3) malam dilakukan penjamasan pusaka lain yaitu 8 tombak dan dua keris.

"Ritual boyongan dan kirab pusaka ini lebih pada seni budaya Jawa yang harus kita hormati asal usul sejarah para pejuang yang melahirkan Batang. Hari ini kita boyong salah satu senjata pusaka tombak Abirawa," katanya.

Menurut dia, sejarah pusaka tombak Abirawa merupakan senjata untuk membabat alas mulai dari Pasuruan, Lamongan Jawa Timur, dan Batang.

"Oleh karenaitu pemkab sangat menghormati sejarah para pendahulu pendiri daerah ini. Sebagai wujud syukur, bukan masalah tombaknya, namun merupakan simbol pada zamannya yang memiliki sejarah panjang dan harus kita 'uri-uri; (lestarikan)," katanya.

Bupati uga menyampaikan rasa terima kasih kepada ahli waris yang secara sukarela dan iklas telah menyerahkan senjata pusaka tombak itu pada pemerintah daerah.

"Ini ritual boyongan dari ahli waris keluarga ke Pemkab Batang. Untuk selanjutnya setiap 8 April akan kita kirab," katanya.

Ahli waris pusaka tombak Abirawa, Saifullah mengatakan bahwa sebenarnya tombak ini sudah menjadi senjata kebesaran Kabupaten Batang.

"Pihak keturunan ahli waris merasa sudah selayaknya senjata pusaka ini menjadi kebesaran Kabupaten Batang dan layak ditempatkan di pendopo kabupaten," katanya.


Baca juga: Seniman Jateng siap meriahkan Batang Art Festival
 

Pewarta: Kutnadi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019