Kami bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalomelakukan investigasi untuk mencari tahu penyebab utama muntaber massal itu
Gorontalo (ANTARA) - Total sebanyak 56 warga di dua kecamatan yaitu Kecamatan Biau dan Tolinggula, di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, diserang penyakit muntaber massal.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara, dr Wardana Harun, SpPK, di Gorontalo, Sabtu, menyebutkan data terkini sebanyak 40 warga korban muntaber ada di Kecamatan Biau, tersebar di 10 desa yaitu, Desa Potanga, Didingga, Biau, Bualo, Windu, Bohulo, Omuto, Luhuto, Topi dan Sembihingan.

"Sisanya 16 warga ada di Kecamatan Tolinggula, tersebar di tiga desa yaitu, Desa Tolinggula Pantai, Desa Molangga, Desa Ilomangga," katanya.

Ia menjelaskan penanganan intensif dilakukan sejak Sabtu pagi, termasuk menurunkan tim penanganan wabah penyakit muntaber, serta menyiagakan para tenaga medis dan layanan fasilitas kesehatan di Puskesmas Biau dan Tolinggula, serta rumah sakit yang ada di pusat ibu kota kabupaten.

Khusus di Kecamatan Biau, sepanjang hari Sabtu peningkatan kasus terus terjadi sejak pagi hari, dari 18 korban meningkat menjadi 40 korban dengan penanganan bervariasi.

Di antaranya dengan merujuk ke Puskesmas Sumalata maupun rumah sakit serta penanganan rawat jalan bagi penderita muntaber ringan.

Hingga kini,  kata Wardana, korban meninggal dunia tercatat hanya satu orang di Kecamatan Biau, yaitu balita berusia 3,5 tahun berjenis kelamin laki-laki.

Sementara satu balita di Kecamatan Tolinggula, sesuai konfirmasi pihak Puskesmas Tolinggula, menyatakan balita berusia 3 tahun yang dikabarkan meninggal dunia, dipastikan bukan karena muntaber, namun keluhan kejang demam dan panas tinggi sejak masuk di Puskesmas Tolinggula pada Sabtu (30/3) dini hari pukul 01.00 Wita.

Wardana memastikan, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo melakukan investigasi untuk mencari tahu penyebab utama muntaber massal itu.

Investigasi, kata dokter spesialis patologi klinik itu, diprioritaskan pada contoh air yang dikonsumsi, baik yang bersumber dari air distribusi PUDAM, sumur serta konsumsi air isi ulang yang dikonsumsi masyarakat.

Hingga saat ini, petugas medis di seluruh puskesmas baik di Biau, Tolinggula maupun puskesmas-puskesmas terdekat dari dua wilayah itu tetap disiagakan.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Tolinggula, Dahri Zakaria mengatakan, pihaknya terus menyiagakan penanganan warga korban muntaber di wilayah itu.

Bahkan penanganannya pun didukung oleh puskesmas terdekat yaitu Puskesmas Limbato, serta mendapat dukungan pihak PPNI Gorontalo Utara, Dinas Kesehatan kabupaten dan provinsi.

Khusus korban muntaber di Kecamatan Tolinggula, menyebar di tiga desa yaitu Desa Tolinggula Pantai, Desa Molangga, Desa Ilomangga.
Dugaan sementara penyebab muntaber akibat virus yang belum diketahui jelas.

"Kami masih menunggu hasilnya namun tim medis di puskesmas, baik layanan rawat jalan maupun rawat inap terus disiagakan," ujarnya.

Ia memastikan khusus di Kecamatan Tolinggula, belum ada korban muntaber dinyatakan meninggal dunia.

Baca juga: Dinkes: Penyakit tidak menular di Gorontalo meningkat

Baca juga: 29 Depot Air Isi Ulang di Gorontalo Tak Berizin Dinkes

 

Pewarta: Susanti Sako
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019