Bagaimana masyarakat bisa berperilaku hidup sehat, jika puskesmas di garda terdepan layanan kesehatan daerah saja minim sarana dan prasarana,
Gorontalo (ANTARA) - Legislator Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, Fatri Botutihe di Gorontalo, Minggu, meminta pemerintah kabupaten (pemkab) menyeriusi penambahan ambulans dan tenaga dokter yang bertugas di puskesmas.

"Setiap melakukan pembahasan anggaran, saya selalu mengingatkan pemkab khususnya Dinas Kesehatan untuk memperhatikan penambahan armada ambulans dan tenaga dokter puskesmas yang belum terpenuhi, khususnya di Kecamatan Biau dan Tolinggula," ujarnya yang juga duduk sebagai anggota Badan Anggaran DPRD setempat.

Menurutnya, pemkab harus menyeriusi peningkatan infrastruktur kesehatan baik sarana maupun prasarana, jika ingin meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat.

Musibah muntaber massal yang menyerang Kecamatan Biau dan Tolinggula sejak Jumat (29/3) hingga saat ini, kata perempuan berjilbab itu, menjadi peringatan bagi pemkab untuk memberi perhatian yang lebih serius di sektor kesehatan.

Agar kasus-kasus penyakit menular dan mematikan, bisa diantisipasi sedini mungkin.

"Bagaimana masyarakat bisa berperilaku hidup sehat, jika puskesmas di garda terdepan layanan kesehatan daerah saja minim sarana dan prasarana," ujarnya.

Bahkan Fatri mengaku prihatin, kondisi Puskesmas Biau, tidak hanya belum memiliki tenaga dokter juga armada ambulans yang dimanfaatkan selama ini ternyata bekas dari Puskesmas Limbato.

Maka tak perlu heran, jika ambulans mogok saat mengangkut pasien rujuk.

Padahal Puskesmas Biau ada di wilayah Barat yang akses transportasi daratnya tergolong sangat jauh dari pusat ibu kota kabupaten, mencapai 4 jam perjalanan.

Puskesmas Biau perlu didukung armada ambulans yang memadai. "Kalau perlu jumlahnya minimal dua unit wajib jaga 1x24 jam untuk melayani masyarakat di wilayah itu," ungkapnya.

Fatri mengaku prihatin, puluhan warga di 10 desa yang ada di Kecamatan Biau dan 3 desa di Kecamatan Tolinggula diserang penyakit muntaber massal, bahkan satu diantaranya balita usia 3,5 tahun di Kecamatan Biau, meninggal dunia.

Kondisi ini wajib menjadi perhatian serius, mengingat muntaber menjadi salah satu penyakit mematikan jika penanganannya terlambat.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan setempat, dr Wardana Harun, SpPK mengatakan, tahun ini pihaknya akan menambah lima unit ambulans bersumber dari alokasi APBD Kabupaten.

"Kami akan memprioritaskan puskesmas yang belum memiliki ambulans serta berada di wilayah terjauh," ujarnya.

Hingga saat ini, dari 15 puskesmas tersebar di 11 kecamatan, baru 8 puskesmas yang memiliki armada ambulans. Idealnya, tambah Wardana, setiap puskesmas memiliki 2 unit ambulans.

"Keterbatasan anggaran mengharuskan penambahan armada itu terpaksa dilakukan bertahap setiap tahun anggaran," tambahnya.

Pewarta: Susanti Sako
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019