Yogyakarta (ANTARA) - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan satu kali guguran lava pijar meluncur dari Gunung Merapi ke arah hulu Kali Gendol pada Senin (1/4).

Melalui akun twitter resminya, BPPTKG menyebutkan satu kali guguran lava yang memiliki jarak luncur 380 meter itu terpantau berdasarkan periode pengamatan melalui CCTV mulau pukul 00:00 WIB sampai pukul 06:00 WIB.

Pada periode itu, asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis, sedang, hingga tebal dengan tinggi 150 meter di atas puncak kawah Merapi.

Cuaca di gunung itu terpantau berawan dan mendung. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat daya dengan suhu udara 16 hingga 21 derajat Celcius, kelembaban udara 69 hingga 87 persen, dan tekanan udara 568.5-709 mmHg.

Selain itu, juga terekam 5 kali gempa guguran dengan amplitudo 5 hingga 15 mm selama 32-41 detik, tiga kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-11 mm selama 21-28 detik, dan satu kali gempa frekuensi rendah dengan amplitudo 4 mm selama 10 detik.

Hingga saat ini BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada, dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.

BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Sehubungan dengan kejadian guguran awan panas yang jarak luncurnya semakin jauh, BPPTKG mengimbau warga yang tinggal di kawasan alur Kali Gendol meningkatkan kewaspadaan.

Masyarakat juga diminta tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi, media sosial BPPTKG atau ke kantor BPPTKG.

Baca juga: Gunung Merapi luncurkan lima guguran lava pijar
Baca juga: Dua awan panas guguran meluncur dari Gunung Merapi Jumat pagi

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019