Jakarta (ANTARA) - Ketua Fraksi Partai Golkar MPR RI Agun Gunandjar Sudarsa meluncurkan buku berjudul "Pemilu Damai, Berintegritas dan Menyejahterakan", mengajak masyarakat mewujudkan pemilu yang damai.

Agun dalam sambutannya mengatakan suasana Pemilu saat ini masih belum bisa memberikan gagasan cemerlang.

"Saya prihatin karena dalam pemilu masih saja ada caci maki, saling hujat dan sebagainya," kata Agun dalam peluncuran bukunya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.

Agun menilai seharusnya pemilu memberikan gagasan apa yang akan diberikan kepada generasi muda ketika sudah memasuki tantangan revolusi industri 4.0.

Selain itu menurut dia, bagaimana mengatasi fenomena lapangan kerja agar membuat orang tidak lagi ingin menjadi aparatur sipil negara (ASN), tetapi harus melihat peluang baru menciptakan kerja.

"Selain itu, bagaimana melihat pergeseran bandul ekonomi yang sudah bergeser dari kota ke desa, dan perlunya gambaran serta tawaran yang menyejahterakan sehingga rakyat memiliki kemampuan," ujarnya.

Selain itu menurut dia gagasan bagaimana mengatasi masuknya arus budaya dari luar, sehingga tidak menghancurkan budaya lokal.

Dia menilai berbagai gagasan tersebut masih luput dalam Pemilu karena seharusnya di dalamnya harus ada gagasan yang cemerlang untuk Indonesia ke depan.

"Fraksi Partai Golkar MPR mengajak elemen masyarakat membuka, dan menatap Indonesia dengan masa depan jauh lebih baik dan berkah," katanya.

Dalam diskusi tersebut, Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus mengajak masyarakat untuk memikirkan pentingnya penyelenggaraan pemilu yang damai, berintegritas dan menyejahterakan sebagai sarana perwujudan kedaulatan rakyat.

Dia menilai Pemilu harus dilaksanakan berdasar nilai luhur bangsa seperti yang dirumuskan dalam Pancasila.

Menurut dia, bagi semua negara demokrasi, pemilu yang damai dan berintegritas menjadi modal dasar bagi eksistensi pemerintahan pasca-pemilu.

Seminar dan peluncuran buku itu dibuka Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus yang mewakil Ketua Umum PG Airlangga Hartarto.

Selain itu dihadiri sejumlah tokoh antara lain Andi Mattalatta, Bambang Utoyo, Fadel Muhammad, Rambe Kamarul Zaman, Rully Chairul Azwar.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019