...tujuannya kita mengurangi angka pesakitan dan kematian dari jamaah haji serta umroh Indonesia.
Jakarta (ANTARA) - Holding operator bagi seluruh Rumah Sakit BUMN Indonesia yakni Indonesia Health Care Corporation (IHC), menjalin kerja sama dengan Rumah Sakit Haji dalam rangka meminimalisasi angka pesakitan dan kematian jamaah haji serta umroh Indonesia.

"Kerja sama rumah sakit haji itu, kita ditunjuk sebagai pusat pelayanan kesehatan. Jadi bagi mereka (jamaah) sebelum berangkat ke Arab Saudi, beberapa bulan sebelumnya menjalani pemeriksaan kesehatan," kata Direktur Utama Pertamedika IHC Dany Amrul Ichdan di Jakarta, Senin.

Dany menjelaskan bahwa dari pemeriksaan kesehatan itu pihaknya akan membuat rekam medis elektronik atau electronic medical record untuk menginventarisasi jenis-jenis penyakitnya, misalnya ada berapa persen jamaah yang berisiko terkena serangan jantung.

"Dari situ kita buat yang namanya tabulasi untuk melihat tren penyakitnya seperti apa, lalu bersama-sama Kementerian Agama kita menyiapkan tenaga medis yang diperlukan spesifikasinya seperti apa, obat-obatnya apa saja, lalu rumah sakit-rumah sakit rujukannya yang di Arab Saudi yakni di Mekkah, Madinah dan Jeddah," ujarnya.

Dany juga menambahkan bahwa rumah sakit-rumah sakit rujukannya itu disiapkan oleh pihaknya sesuai dengan data dari rekam medis pasien. "Sehingga outputnya atau tujuannya kita mengurangi angka pesakitan dan kematian dari jamaah haji serta umroh Indonesia," katanya.

Selain itu, pihaknya juga berencana menyiapkan yang namanya pos servis bagi jamaah haji. Pos servis ini berupa pemeriksaan dan memelihara kesehatan jamaah haji selepas pulang haji dan umroh.

"Kita hanya menyiapkan sarana prasarana, tenaga medisnya, serta zoning khusus berupa tempat kira-kira 200 meter yang kita siapkan khusus untuk antrean dan pelayanan jamaah haji, jadi one stop service," tutur Dany.

Menurut dia, dalam zoning khusus itu ada empat layanan dasar dan laboratorium yang disiapkan oleh pihaknya dalam satu zona, jadi tidak bercampur dengan pasien-pasien lainnya. Dengan demikian waktu tunggu, kecepatan dan kemudahan jamaah haji atau umroh untuk mendapatkan hasil rekam medis itu akan lebih cepat.

Pada tahap pertama ini terdapat 15 rumah sakit BUMN yang siap untuk menangani pusat pelayanan kesehatan haji terpadu. Tiga diantaranya sudah melakukan proses pelayanan seperti di Cirebon dan Tarakan.

"Intinya kita menyiapkan penanganan dini untuk preventif, dan mengurangi tingkat pesakitan angka sakit yang serius yang ditimbulkan oleh jamaah haji, serta menyiapkan perangkat obat-obatan yang diperlukan sesuai dengan jenis penyakit dan risiko-risiko yang ditimbulkan terhadap kesehatan jiwa calon jamaah haji," tutur Direktur Utama Pertamedika IHC Dany Amrul Ichdan.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2019