Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat nilai impor pada Februari 2019 mencapai 1,3 juta dolar AS atau mengalami kenaikan 38,83 persen dibandingkan bulan sebelumnya, karena pada Januari terjadi kekosongan impor migas di daerah itu.

"Impor migas mendominasi pada Februari tahun ini, setelah kekosongan impor pada bulan sebelumnya," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Darwis Sitorus di Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan impor migas Januari - Februari 2019 mengalami penurunan 96,60 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Dengan demikian, peran migas terhadap akumulasi impor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadi 45,65 persen.

Sementara itu, impor nonmigas Januari-Februari 2019 didominasi oleh pesawat mekanik. Sekitar 58,45 persen (0,7 juta dolar AS) impor nonmigas Kepulauan Bangka Belitung merupakan golongan ini. Nilai impor mesin, peralatan listrik sebesar 0,3 juta  dolar AS atau 23,67 persen, produk keramik 0,1 juta dolar AS, plastik dan barang dari plastik 2,87 persen dan tembaga sebesar 1,24 persen.

"Peran lima golongan barang tersebut terhadap impor nonmigas Kepulauan Bangka Belitung sebesar 98,06 persen," katanya.

Menurut dia selama Januari-Februari 2019, nilai impor dari Tiongkok sebesar 1 juta dolar AS atau berperan 45,65 persen. Tiongkok menggeser posisi Malaysia ke peringkat kedua dalam peran impor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Nilai impor dari Malaysia pada Februari 2019 hanya 0,3 juta US$ sehingga peran Januari-Februari 2019 hanya 42,15 persen. Singapura, Vietnam, dan Belgia menempati posisi ketiga hingga kelima secara berurutan. Namun, tidak ada impor dari ketiga negara ini pada bulan Februari 2019.

"Peran nilai impor selama Januari-Februari 2019 dari kelima negara asal impor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencapai 100 persen," katanya. 

Baca juga: Impor Babel Mencapai 9,1 Juta Dolar AS
Baca juga: Ekspor timah Babel naik 27,51 persen

Pewarta: Aprionis
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019