Jadi dalam aplikasi yang bisa juga digunakan secara offlineini, bisa mengetahui kondisi tutupan pohon pada suatu kawasan misalnya cagar alam Cycloop
Jayapura (ANTARA) - World Resources Institute (WRI Indonesia) yang dikenal dengan nama Yayasan Institut Sumber Daya Dunia mendorong penggunaan aplikasi pemantau bagi polisi hutan khususnya di Papua untuk mengawasi kondisi cagar alam Cycloop.

Peneliti untuk Kantor WRI Indonesia pada Provinsi Papua dan Papua Barat,  Martha Triasih Karafirdi Jayapura, Jumat mengatakan aplikasi pemantau hutan ini terdiri dari dua bagian, yakni website "Global Forest Watch" beserta item di dalamnya yang disebut "Forest Watcher".

"Jadi dalam aplikasi yang bisa juga digunakan secara offline ini, bisa mengetahui kondisi tutupan pohon pada suatu kawasan misalnya cagar alam Cycloop," katanya.

Menurut Martha, dalam sistem pengawasan melalui aplikasi ini, polisi hutan maupun masyarakat dapat mengetahui kondisi Cycloop melalui citra satelit, di mana setelah mendapat data dapat langsung dikroscek ke lapangan untuk selanjutnya ditindaklanjuti.

"Jika ketika mengecek di lapangan tidak ada signal, aplikasi ini masih bisa digunakan karena fasilitas offline tadi pasalnya, data yang diperoleh berasal dari citra satelit," ujarnya.

Dia menjelaskan Global Forest Watch sebenarnya cocok digunakan oleh dinas kehutanan, BKSDA dan masyarakat sendiri, namun aplikasi ini hanyalah pendukung bukan alat pendeteksi dini bencana alam.

"Untuk di Papua Barat, aplikasi ini sudah sering disosialisasikan, namun untuk di Papua belum banyak dikenalkan," katanya lagi.

Dia menambahkan meskipun aplikasi ini hanya merupakan alat pendukung dan bukan pendeteksi dini, namun dapat memberikan analisis tutupan pohon yang berkurang pada suatu kawasan misalnya Cycloop secara cepat. 

Baca juga: Presiden Jokowi : Cagar Alam Cycloop harus direhabilitasi

Baca juga: Kerusakan cagar alam Cycloop memprihatinkan aktivis lingkungan

Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019