Jakarta (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengapresiasi kawasan konservasi laut di Pantai Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur, yang dinilai berhasil dalam mengubah perilaku dan budaya tangkap ikan nelayan menjadi lebih berkelanjutan.

Menteri Susi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu, menyebutkan sebelumnya para nelayan kerap menggunakan alat tangkap tidak ramah lingkungan seperti bom dinamit dan portas, namun kini mereka telah beralih menggunakan alat-alat tangkap ramah lingkungan.

Tak sia-sia, masyarakat setempat pun turut merasakan dampak positif dalam ekosistem laut setempat yang turut berdampak pada peningkatan jumlah wisatawan hingga mencapai 130.000 pengunjung sepanjang 2018.

Menteri Susi didampingi Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas membuka Banyuwangi Underwater Festival 2019 yang diselenggarakan di kawasan konservasi Pantai Bangsring, Banyuwangi, pada 2 April.

Dalam acara tersebut Menteri Susi memotivasi siswa setempat yang mayoritas merupakan anak nelayan tentang pentingnya menjaga ekosistem laut, salah satunya dengan mengurangi penggunaan sedotan dan botol plastik untuk meminimalisir penumpukan sampah plastik di laut.

Ia juga mengatakan akan mengirimkan goggle (kacamata renang) agar anak-anak dapat menjaga laut di sekitar mereka, serta memberikan bantuan kepada anak yatim-piatu di wilayah itu.

Kehadiran Menteri Susi kemudian disambut dengan kemeriahan pertunjukan tari khas Banyuwangi, Gandrung, yang ditampilkan oleh 45 penari dari Sanggar Wongso Arum di bibir pantai.

Secara keseluruhan, ia juga mengapresiasi kawasan konservasi Pantai Bangsring yang dinilainya sudah terintegrasi menjadi satu kesatuan pariwisata yang hidup.

Menteri Susi mengatakan daerah-daerah pesisir lainnya semestinya memupuk ekonomi kerakyatan serupa untuk menjaga ekosistem laut sekaligus menghidupkan masyarakat setempat.

Selain itu, Menteri Susi juga berpesan kepada para nelayan setempat agar memberi hari libur menangkap ikan, sehingga ikan dapat berkembang biak dan terjaga keberlanjutannya.

Baca juga: Konservasi ekosistem laut tidak boleh korbankan perekonomian

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019