"Kami pikir, setiap caleg partai koalisi seyogyanya menyertakan foto Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf di setiap banner APK-nya. Termasuk Pak Helmy, beliau kan Sekjen PBNU, minimal karena Kiai Ma'ruf adalah Rois Am PBNU, sudah seharusnya disertakan di reklame tersebut," ujarnya kepada wartawan di Mataram, Rabu.
Ia mengaku, miris sebagai generasi muda NU melihat reklame ukuran besar Helmy Faisal Zaini yang menghiasi sejumlah jalan protokol di Pulau Lombok. Namun, tidak terpasang foto capres dan cawapres nomor urut 01 Jokowi maupun KH Ma'ruf Amin.
Hal ini dinilainya berbeda dengan partai oposisi, yang menempatkan pasangan calon nomor urut 02 Prabowo dan Sandiaga Uno sudah terpasang di setiap setiap banner partainya.
"Ini Pak Helmy malah tidak menyertakan paslon 01 sama sekali di setiap balihonya," ujarnya.
Seperti diketahui, PKB merupakan salah satu partai koalisi Jokowi-Kiai Ma'ruf bersama partai koalisi yang lainnya.
Syamsul Rahman menambahkan Jamaah NU di Lombok sudah pasti memenangkan Kiai Ma'ruf Amin. Kendati demikian, menurut Syamsul, caleg tersebut yang membantu membesarkan hati jamaah minimal menyertakan foto Kiai Ma'ruf di reklamenya.
"Jika sekelas Sekjen PB NU saja tidak menyertakan Rois Am di bannernya, bagaimana dengan caleg asal NU dari partai koalisi yang lain. Beliau (Pak Helmy) harus mengerti suasana kebatinan masyarakat NU di Lombok," katanya. (*)
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019