Sydney (ANTARA) - Saham-saham pada Bursa Australia turun tajam pada awal perdagangan Kamis pagi, tertekan sektor sumber daya dan layanan kesehatan berkontribusi terhadap kerugian yang lebih luas.

Pada pukul 10.30 waktu setempat, indeks acuan S&P/ASX 200 turun 27,70 poin atau 0,44 persen menjadi diperdagangkan di 6.257,30 poin, sedangkan Indeks All Ordinaries yang lebih luas berkurang 25,60 poin atau 0,40 persen pada 6.344,30 poin.

Setelah mencapai tertinggi enam bulan pada Rabu (3/4), pasar saham Australia berbalik, dengan perusahaan-perusahaan energi terus menyeret pasar lebih rendah dan penambang membebani meskipun harga-harga komoditas naik.

"Pasar saham secara global kembali ke level yang tidak terlihat sejak Oktober tahun lalu, karena pedagang obligasi mulai menjual dengan sungguh-sungguh," kata Analis Pasar Commsec, Michael McCarthy.

"Kekhawatiran masih tentang prospek untuk Eropa, tetapi data terbaru dari China dan AS menunjukkan prospek pertumbuhan yang lebih kuat daripada yang diperhitungkan oleh pasar-pasar suku bunga."

"Kurangnya data makro yang signifikan hari ini berarti pasar lokal dapat fokus pada pendorong domestik."

Di sektor keuangan, bank-bank besar Australia bervariasi, dengan Commonwealth Bank naik 0,14 persen, Westpac Bank turun 0,38 persen, ANZ turun 0,42 persen dan National Australia Bank turun 0,39 persen.

Saham-saham pertambangan merosot, dengan BHP turun 1,13 persen, Rio Tinto turun 0,65 persen, Fortescue Metals turun 1,54 persen, dan penambang emas Newcrest turun 1,19 persen.

Produsen-produsen minyak dan gas juga merosot, dengan Oil Search turun 1,37 persen, Santos turun 1,02 persen, dan Woodside Petroleum turun 1,09 persen.

Supermarket terbesar Australia melemah dengan Coles turun 0,33 persen, dan Woolworths turun 0,23 persen.

Sementara itu raksasa telekomunikasi Telstra tidak berubah, operator penerbangan nasional Qantas kehilangan 0,60 persen, dan perusahaan biomedis CSL turun 0,66 persen. Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.

Baca juga: Reli saham pembuat chip dongkrak Wall Street berakhir lebih tinggi

Baca juga: Dolar melemah di tengah penguatan pound sterling

Baca juga: Harga emas merosot, sebagian investor beralih ke aset berisiko

Baca juga: Harga minyak turun di tengah data mengejutkan peningkatan stok AS



 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019