Ouagadougou (ANTARA) - Lebih dari 60 warga sipil tewas dalam bentrokan antar-komunitas di bagian utara Burkina Faso dalam beberapa hari terakhir, kata pemerintah, Rabu.

Insiden tersebut merupakan kekerasan antar-komunal terbaru yang merundung wilayah Sahel, Afrika Barat.

Burkina Faso yang bertetangga dengan Mali menyaksikan lonjakan bentrokan etnik yang dipicu oleh gerilyawan saat mereke berupaya memperluas pengaruhnya atas Sahel, wilayah gersang antara gurun Sahara di utara Afrika dan sabana di bagian selatan.

Serangan gerilyawan melonjak dalam beberapa bulan belakangan dan kekerasan menyulut kembali ketegangan yang sudah berlangsung lama antar komunitas saat kelompok-kelompok tertentu disalahkan karena bersengkokol dengan gerilyawan.

Kekerasan baru muncul di dekat Kota Arbinda di Provinsi Soum, Burkina pada Minggu malam. Saat seorang pemuka agama beserta enam anggota keluarganya tewas ditangan kelompok bersenjata, menurut pernyataan partai Movement of People for Progress (MPP) berkuasa, Rabu.

"Pada 1 April pagi, aksi balas dendam dilaporkan di Departemen Arbinda. Laporan tersebut ditujukan kepada satu komunitas setelah terbunuhnya seorang pemimpin agama," kata juru bicara MPP, Bindi Ouoba.

Pernyataan MPP juga menyebutkan bahwa satu keluarga kerajaan turut diserang di Provinsi tetangga Boulgou pada Minggu malam, sehingga menewaskan sedikitnya sembilan orang.

Menteri Administrasi Teritorial, Simeon Sawadogo melalui TV pemerintah pada Rabu malam mengatakan bahwa 62 orang tewas dalam serangan Arbinda.  

"Sebanyak 30 kematian disebabkan konflik antar komunal, dan 32 orang lainnya tewas ditangan pelaku teror," kata Sawadogo, menambahkan bahwa sembilan orang disandera oleh gerilyawan.

Memburuknya keamanan memicu pemerintah mengumumkan keadaan darurat di sejumlah provinsi yang berbatasan dengan Mali pada Desember, yang diperpanjang hingga enam bulan setelah gerilyawan menyerang warga sipil di Provinsi Soum.

Burkina Faso, yang sebelumnya dikenal akan stabilitas mereka di wilayah bermasalah, mengalami 499 kematian dari serangan terhadap warga sipil sejak November 2018 hingga 23 Maret - meroket lebih dari 7.000 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Sumber: Reuters

Baca juga: Puluhan orang tewas dalam bentrokan di Burkina Faso
Baca juga: Kedubes Prancis diserang di Burkina Paso, delapan orang tewas

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2019