Surabaya (ANTARA) - Sejumlah bunda pendidikan anak usia dini (Paud) curhat atau mencurahkan hati tentang kesejahteraan ke calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno di sela deklarasi dan dialog interaktif di Surabaya, Kamis.

Salah seorang bunda Paud, Nur Hasanah, mengatakan gaji yang selama ini diperoleh belum mampu mencukupi kebutuhan hidup, bahkan ia menyebut hanya sebagai uang transport.

"Saya mewakili bunda Paud, khususnya di Surabaya sangat berharap kesejahteraan ditingkatkan. Mas Sandi adalah harapan dan kami doakan terpilih sebagai pemimpin Indonesia bersama Pak Prabowo," ujarnya saat berdialog di hadapan Sandiaga Uno.

Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Surabaya tersebut menginginkan perhatian bunda Paud di Jakarta yang diinisiasi pemerintahan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno (saat masih menjabat Wagub DKI), harus diaplikasikan di Jatim.

Hal senada disampaikan Suwati, salah seorang bunda Paud lainnya, yang meminta adanya pemerataan dan keadilan kesejahteraan, serta program sertifikasi sebagai bentuk pengakuan.

"Berikan kami kesempatan untuk berbahagia seperti guru-guru lain, dan bang Sandi harapan kami," ucapnya.

Pada kesempatan sama, sejumlah bunda Paud lainnya juga menampilkan kreasi yang dimiliki, seperti puisi berisi harapan, serta lantunan kidung khusus untuk Prabowo-Sandiaga.

Sementara itu, Sandiaga Uno berkomitmen menyejahterakan para bunda Paud se-Indonesia dan memberi perhatian lebih agar semakin diperhatikan.

Menurut dia, teknis pembelajaran Paud jangan menggunakan kurikulum yang membebani, tapi justru diisi permainan untuk memberi kesempatan kepada anak sekaligus menumbuhkan minat dan bakat sejak dini.

"Saya komitmen dan siap pasang badan untuk membela para bunda Paud. Pendidikan anak usia dini harus terintegrasi dengan pendidikan lain," katanya.

Pemilihan Presiden diselenggarakan pada 17 April 2019 dan diikuti dua pasangan calon, yaitu Jokowi-KH Ma’ruf Amin di nomor urut 01, serta Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di nomor urut 02.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019