Gorontalo (ANTARA) - Legislator Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo,   Matran Lasunte  meminta simulasi pemungutan suara untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 menjangkau wilayah desa.

"Saya masih banyak menemukan masyarakat yang belum memahami tentang tata cara mencoblos," ujar Matran Lasunte di Gorontalo, Jumat.

Menurut dia, kebingungan masyarakat nampak saat melihat banyaknya kolom di surat suara. Apalagi khusus surat suara DPRD Kabupaten tidak ada tanda gambar di dalamnya.

Matran mengaku, ikut menyosialisasikan tentang pemungutan suara dan tata cara mencoblos, namun contoh surat suara yang dibawanya sebagai calon anggota legislatif (caleg) terbatas.

Sebab tidak bisa menampilkan tanda gambar partai lain. Kondisi tersebut tentu akan berbeda saat masyarakat melihat langsung surat suara asli saat mereka berada di dalam bilik suara nanti.

Karena itu, kata Matran, pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat agar memanfaatkan sisa waktu ini untuk lebih intensif menyosialisasikan jenis-jenis surat suara serta tata cara mencoblos bagi masyarakat di desa-desa. Apalagi mereka yang berada di desa-desa pinggiran atau jauh dari pusat kecamatan.

Hal itu dinilainya sangat penting sebab sangat menentukan partisipasi masyarakat terhadap Pemilu 2019.

"Jangan sampai mereka kebingungan saat berada di dalam bilik suara dan akhirnya ada surat suara yang lupa tercoblos," ujarnya.

Simulasi pemungutan suara diharapkan tidak hanya terkonsentrasi di wilayah pusat kabupaten namun perlu dilakukan per desa.
Mengingat masih banyak warga ditemukan tidak mengetahui jenis-jenis surat suara dan tata cara mencoblos hanya pada nama tanpa gambar saja.

Sebab, kata politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu, kebingungan umumnya dijumpai saat masyarakat melihat contoh surat suara DPRD Kabupaten yang ukurannya paling besar dan kolom nama di dalamnya paling banyak.

Komisioner KPU Gorontalo Utara dari Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu Munawir Ismail mengatakan, pihaknya gencar menyosialisasikan Pemilu 2019.

Khusus simulasi pemungutan dan penghitungan suara sudah dilakukan di Kecamatan Kwandang, melibatkan seluruh panitia pemilihan kecamatan (PPK) dari 11 kecamatan.

Mereka yang akan mentransfer hasilnya kepada penyelenggara di tingkat panitia pemungutan suara (PPS) dan kelompok panitia pemungutan suara (KPPS) di kecamatan masing-masing.

Hingga saat ini, kata Munawir, pihaknya masih menggelar bimbingan teknis (bimtek) terkait pemungutan dan penghitungan suara di seluruh kecamatan.

"Kami mengelilingi seluruh kecamatan, menjumpai seluruh penyelenggara hingga di tingkat KPPS untuk menggencarkan hari pemungutan suara dan teknis penyelenggaraan di hari H nanti," ujar Munawir.

Disamping peran para relawan demokrasi yang turun dari desa ke desa dengan membawa instrumen atau alat peraga untuk memaksimalkan sosialisasi jenis-jenis surat suara dari rumah ke rumah.
Relawan demokrasi menyisir rumah ke rumah untuk menyosialisasikan surat suara dan cara mencoblos, seperti yang dilakukan di Kecamatan Ponelo Kepulauan. (ANTARA News/Susanti Sako)

Pewarta: Susanti Sako
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019