Purwokerto (ANTARA) - Pengamat pariwisata dari Universitas Jenderal Soedirman, Chusmeru mengatakan sektor pariwisata Indonesia pada tahun 2018 - 2019 mengalami perkembangan yang signifikan dan menggembirakan.

"Berbagai pengakuan dan penghargaan dunia terhadap pariwisata Indonesia telah diraih. Sektor pariwisata telah menjadikan Indonesia sebagai negara yang patut diperhitungkan di dunia," katanya di Purwokerto, Jumat (5/4).

Dia menjelaskan, tahun 2018 World Travel and Tourism Council (WTTC) menempatkan Indonesia di posisi ke-9 negara dengan pertumbuhan wisatawan mancanegara tercepat di dunia.

"Menteri Pariwisata Indonesia terpilih sebagai Best Ministry of Tourism di Asia Pasifik dan Kementerian Pariwisata ditetapkan sebagai terbaik se-Asia Pasifik pada tahun 2018. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak dipandang sebelah mata di dunia," katanya.

Dia menambahkan, pada tahun 2018 Bali juga meraih posisi pertama sebagai destinasi terbaik di dunia menurut TripAdvisor.

"Atas prestasi itu, Bali meraih penghargaan 'traveller choice' untuk kategori destinasi terbaik dari seluruh negara di dunia. Itu semua artinya, Indonesia sebagai negara yang dipercaya, dihargai, dan layak dikunjungi," katanya.

Dia mengatakan, berbagai prestasi di bidang pariwisata menunjukkan Indonesia masih dipercaya dan dihormati dunia.

"Indonesia memang patut bangga atas capaian di sektor pariwisata yang mendapat pengakuan dunia," katanya.

Oleh karenanya, perlu terus diupayakan langkah-langkah strategis agar sektor pariwisata Indonesia bisa lebih unggul di antara negara-negara lain.

Misalkan, melakukan promosi wisata secara berkelanjutan di berbagai negara. "Promosi wisata Indonesia bisa dikemas dalam bentuk diplomasi ekonomi maupun diplomasi budaya, misalnya dengan even festival budaya Indonesia di berbagai negara," katanya menambahkan selain itu, meningkatkan kualitas produk wisata di setiap destinasi.

"Peningkatan kualitas bisa dalam bentuk aksesibilitas ke destinasi maupun pelayanan yang lebih baik kepada wisatawan," katanya
 

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019