Kami siap memfasilitasi rapat koordinasi dan pembahasan untuk menyelesaikan masalah fortifikasi yodium pada garam
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah melalui Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Kemaritiman menginisiasi dilakukannya monitoring dan evaluasi fortifikasi yodium pada garam konsumsi sebagai upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia.

Hal itu dilakukan atas temuan Kemenko Maritim dalam kunjungan lapangan ke pabrik Watudakon, fasilitas produksi kalium iodat sebagai bahan baku fortifikasi yodium milik PT Kimia Farma di Jawa Timur, Jumat, di mana terjadi penurunan pesanan kalium iodat.

Padahal, fasilitas yang mampu menghasilkan setidaknya 60 ton per tahun kalium iodat itu diklaim mampu memenuhi kebutuhan yodium nasional.

Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa Kemenko Maritim Agung Kuswandono mempertanyakan turunnya penyerapan yodium di tengah upaya pemerintah berjuang memberantas stunting.

"Tentunya, kami juga mendorong penyerapan produksi dalam negeri, Indonesia memiliki tambang yodium. Produksi Watudakon bisa memenuhi kebutuhan fortifikasi garam dalam negeri, tapi kenapa pesanan yodium terus berkurang?" katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Agung menyebut hasil temuan itu memicu kekhawatiran bahwa fortifikasi yodium pada garam tidak sesuai standar, sehingga mengakibatkan program fortifikasi yodium tidak efektif mencegah stunting.

Fortifikasi yodium pada garam konsumsi merupakan langkah yang diambil pemerintah untuk memberikan asupan yodium yang baik bagi tubuh lantaran konsumsi ikan, daging, atau produk susu per kapita di Indonesia masih rendah.

Pemerintah, lanjut Agung, juga harus lebih terlibat dalam fortifikasi yodium, termasuk harus lebih bersinergi dalam pemantauan dan evaluasi.

"Kami siap memfasilitasi rapat koordinasi dan pembahasan untuk menyelesaikan masalah fortifikasi yodium pada garam," katanya.

Sebagai satu-satunya penghasil yodium di Indonesia, Kimia Farma mengakui pesanan yodium terus mengalami penurunan.

"Tahun lalu hanya sektar 1,7 ton diproduksi sesuai pesanan," ujar Manager pabrik Watudakon Mahfut Suryanta.

Dengan kapasitas produksi Watudakon, Mahfut menyebut kebutuhan yodium nasional sudah dapat dipenuhi.

Baca juga: Kemenko Maritim dorong fortifikasi yodium

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019