Chicago (ANTARA) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange menetap lebih tinggi pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), sebagian besar karena investor beralih ke pembelian teknis (technical buying) setelah logam mulia turun selama dua hari berturut-turut.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni naik 1,3 dolar AS atau 0,10 persen, menjadi ditutup di 1.295,60 dolar AS per ounce.

Namun, pasar emas membukukan kerugian mingguan, karena sebagian besar investor lebih menyukai aset-aset yang dianggap berisiko, seperti saham, daripada aset-aset safe haven. Dalam beberapa hari sebelumnya, memang sebagian besar investor memilih beralih ke aset-aset berisiko, menyusul kemajuan dalam perundingan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China yang mendorong selera terhadap saham dan menjauh dari logam mulia.

Peningkatan emas berjangka sebagian diimbangi oleh dolar AS yang lebih kuat selama sesi ini. Indeks dolar AS, yang mengukur dolar As terhadap enam mata uang saingannya, naik 0,13 persen menjadi 97,43 pada pukul 17.30 GMT.

Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS menguat maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 0,02 sen AS atau 0,01 persen, menjadi berakhir di 15,086 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli bertambah 0,90 dolar AS atau 0,10 persen, menjadi ditutup pada 905,40 dolar per ounce. Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.

Baca juga: Jelang pencoblosan pilpres, investor saham cenderung lebih hati-hati

Baca juga: Bursa Spanyol merosot, Indeks IBEX 35 ditutup turun 23,80 poin

Baca juga: Bursa Inggris ditutup naik 44,93 poin, saham Prudential melonjak


 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019