Hari ini mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Demokrasi aksi solidaritas mengawal netralitas kampus
Jember (ANTARA) - Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Demokrasi (AMPD) aksi damai mengingatkan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir untuk tetap netral saat memberikan kuliah umum di Universitas Jember (Unej).

Menristekdikti M. Nasir menjadi pembicara dalam kuliah umum bertema "Peningkatan Softskill Mahasiswa Program Bidikmisi dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0" di Gedung Soetardjo Universitas Jember, Jawa Timur, Minggu.

"Hari ini mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Demokrasi aksi solidaritas mengawal netralitas kampus," kata koordinator aksi Umar Abdul Aziz di sela-sela orasinya di Kampus Unej.

Menurutnya aksi tersebut berawal dari keresahan menindaklanjuti kegaduhan yang terjadi pasca-kuliah umum bersama Kemenristekdikti pada 27 Maret 2019 di Universitas Brawijaya Malang.

"Ada dugaan kampanye terselubung melalui ASN, dan terdapat ajakan memilih salah satu pasangan calon saat memberikan kuliah umum di Universitas Brawijaya," tuturnya.

Ia mengatakan aksi itu sebagai langkah preventif tidak terulangnya kejadian yang sama karena dari pengalaman di Universitas Brawijaya itu, ada slide yang menampilkan barcode dan setelah discan muncul muatan politis mendukung salah satu calon, sehingga jangan sampai terjadi di Unej.

"Kami sekaligus mengkritisi sikap dan tindakan penyampaian Menristekdikti yang menimbulkan banyak kontroversi dan kegaduhan berkaitan dengan netralitas aparatur negara dan politisasi institusi perguruan tinggi," katanya.

Oleh karena itu, lanjut dia, mahasiswa dari berbagai fakultas di Unej menindaklanjuti keresahan tersebut melalui aksi simpatik sekaligus peringatan agar Kemenristekdikti tidak mengulangi hal yang sama tersebut dalam kunjungannya menjadi pemateri kuliah umum di Unej.

"Kami mendesak dan mengingatkan Kemenristekdikti untuk berlaku netral serta tidak menyalahgunakan amanahya dalam mengkampanyekan salah satu kontestan pemilu di kampus," ujarnya.

Ia juga mengimbau kepada para mahasiswa lebih cerdas dalam menyikapi dinamika pemilu yang terjadi dan mengajak seluruh civitas akademika untuk turut serta menjaga kondusifitas dan netralitas kampus dari pengaruh politik praktis.

"Kami menyerukan kepada aparatur negara di lingkungan kampus untuk bertindak sesuai dengan peraturan serta perundang-ungangan yang berlaku," tuturnya.

Sementara dikonfirmasi terpisah, Humas Unej Agung Purwanto mengatakan kedatangan Menristekdikti murni hanya memberikan kuliah umum, dan juga sebagai bentuk apresiasi terhadap mahasiswa bidik misi karena mahasiswa yang hadir dalam kuliah umum adalah semuanya mahasiswa bidik misi Unej.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019