Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman ingin menjadikan Program 1 Juta Nelayan Berdaulat sebagai program unggulan, dan diharapkan mampu memajukan sektor maritim di Indonesia.

"Program ini akan kami jadikan program unggulan atau prioritas Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim, Kemenko Bidang Kemaritiman terhadap program nasional yang tertuang dalam Presiden No.16 Tahun 2017 Tentang Kebijakan Kelautan Indonesia (KKI) untuk mensukseskan Indonesia menjadi negara poros maritim dunia," ujar Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan di Jakarta, Senin.

"Kemenko Bidang Kemaritiman memprakarsai sebuah program yang kami sebut dengan Program Satu Juta Nelayan Berdaulat," tuturnya.

Kementerian Bidang Kemaritiman, didukung oleh Badan Usaha Milik Negara serta Asosiasi Pemerintah Bidang Kepulauan dan Pesisir Indonesia (Aspeksindo), pada Senin meluncurkan Program 1 Juta Nelayan Berdaulat.

Program ini segera dilaksanakan di 300 kabupaten atau kota wilayah pesisir Indonesia dengan target peserta berjumlah 300 ribu nelayan hingga akhir tahun 2019.

Melalui Program 1 Juta Nelayan Berdaulat, pendapatan nelayan meningkat minimal 10 juta per bulan, terciptanya metode pemasaran hasil laut yang terintegrasi, efisien dengan rantai suplai chain yang pendek, terdatanya informasi persebaran ikan dan beragam hal lainnya.

CEO FishOn Fajar Widisasono, sebagai mitra pendukung teknologi Program 1 Juta Nelayan Berdaulat, mengungkapkan bahwa melalui dukungan teknologi nelayan dapat meningkatkan pemanfaatan sumber daya laut yang selama ini hanya 7 persen menjadi minimal 17 persen dengan aplikasi FishOn.

"Nelayan mendapatkan dukungan teknologi dan pemasaran hasil laut yang disediakan oleh FishOn," kata Fajar.

Dia menjelaskan bahwa FishOn merupakan aplikasi untuk nelayan berbasis android dengan fitur pencarian ikan, pengawetan ikan, penjualan ikan, komunikasi atauatau chatting, pencatatan hasil tangkapan ikan (logbook), panic button untuk permintaan bantuan dalam kondisi darurat, fltur pembayaran elektronik dan fitur belanja kebutuhan sehari-hari yang terhubung dengan koperasi nelayan.

Program 1 Juta Nelayan Berdaulat dilatarbelakangi oleh fakta bahwa kekayaan laut Indonesia menurut data UNDP pada tahun 2017 sebesar 2,5 triliun dolar AS per tahun dan baru dapat dimanfaatkan sebesar 7 persen karena minimnya teknologi.

Jumlah nelayan Indonesia yang berjumlah 2,7 juta menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan pada tahun 2017, semakin tahun jumlahnya berkurang karena minat menjadi nelayan rendah. Nelayan dengan jumlah hampir tiga juta ini mayoritas berada dalam ambang batas kemiskinan dan menyumbang 25 persen angka kemiskinan nasional.

Baca juga: Capres-cawapres diharapkan bangkitkan optimisme kelola kelautan

Baca juga: Nelayan masa kini cek aplikasi sebelum melaut


Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019