Surabaya (ANTARA) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memimpin sejumlah pembenahan di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) yang nantinya akan digunakan untuk leg 1 partai final Piala Presiden pada Selasa (9/4).

"Tolong ini diganti, yang ini diganti kaca aja biar cepat kerjaanmu," kata Wali Kota Risma kepada jajaran Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang Pemkot Surabaya pada saat pembenahan jalan menuju GBT.

Didampingi beberapa kepala dinas, Risma mulai meninjau satu persatu ruangan di GBT itu. Awalnya, ia meninjau beberapa toilet dan langsung meminta jajarannya untuk memperbaiki tempat cuci tangan, meminta memperbaiki kaca-kaca yang rusak serta petugas kebersihan diminta membersihkan toiletnya.

Setelah itu, wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu juga meninjau ruang ganti pemain, termasuk pula ruang ganti untuk lawan-lawan Persebaya. Di ruang ganti Persebaya, Risma meminta memperbaiki beberapa tembok yang sudah mulai rusak dan meminta toiletnya dibersihkan. Bahkan, ruang ganti itu akan dicat hijau kuning yang identik dengan warna Persebaya.

Risma juga ikut membersihkan atap toilet yang banyak jaring laba-laba dengan menggunakan sapu. Ia pun berkali-kali menyapu lantai yang terlihat kotor di beberapa ruangan GBT. Sambil memberikan perintah kepada jajarannya, ia terus menyapu dan juga membantu membersihkan jendela.

Selanjutnya, ia pun naik lift beranjak ke ruang VVIP dan melihat langsung GBT dari atas. Saat melihat lapangan, ia melihat papan skor ada yang sobek, sehingga ia pun meminta jajarannya untuk segera memperbaikinya. "Itu apa kok sobek? Ayo segera benahi," ujarnya.

Wali Kota Risma menjelaskan GBT itu terus dibenahi menjelang partai final Piala Presiden, termasuk pengecatan di beberapa temboknya serta aksesnya. Ia juga berharap Persebaya bisa menang dan bisa menjadi juara. "Mudah-mudahan Persebaya menang dan bisa jadi juara," ujarnya.

Ia pun mengimbau kepada Persebaya dan suporter Bonekmania untuk selalu siap menghadapi segala kondisi. Ia juga meminta kepada Bonek untuk terus menjaga kondisi Kota Surabaya.

"Pertandingan itu ada menang dan ada kalah, apapun yang terjadi kita harus siap meskipun saya sudah berdoa Persebaya menang, tapi tolong tetap jaga kondisi Kota Surabaya supaya Kota Surabaya tetap aman dan damai, sehingga kita bisa melangsungkan kehidupan yang lebih baik," katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Ery Cahyadi mengatakan Pemkot Surabaya terus mengebut akses jalan menuju GBT dan ditargetkan selesai Senin ini.

Selain itu, lanjut dia, ada beberapa pengecatan dan semua kamar mandi dibersihkan dan diperbaiki. Bahkan, ruang jumpa pers juga akan diperbaiki serta ruangan untuk wartawan.

"Kalau yang dalam waktu dekat hingga bergulirnya liga 1, itu yang akan dilakukan. Tapi tahun2020, kita akan menganggarkan sekitar Rp15 miliar lebih untuk memperbaiki semuanya, termasuk pengecatan, perbaikan AC dan berbagai maintenance lainnya, semuanya akan kita lakukan di tahun 2020," katanya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Surabaya Erna Purnawati memastikan bahwa akses masuk menuju GBT itu terus dikebut mulai beberapa bulan lalu. Bahkan, ia mengaku penggarapan itu hingga tengah malam atau hingga pagi.

Khusus untuk Senin ini, lanjut dia, jalan itu akan diberi agregat supaya tanahnya di situ bisa padat dan bisa dilalui, karena akses jalan itu akan menjadi pemisah antara pejalan kaki, motor dan mobil.

"Hari ini kami kerahkan tiga alat berat dan 17 truk yang mengangkut tanah hasil galian bozem. Panjang akses jalan itu 400 meter dan lebarnya 20 meter, sedangkan jalan yang sudah beraspal lebarnya sekitar 8 meter, sehingga nantinya kalau itu selesai, akses masuk ke GBT lebarnya sekitar 28 meter," katanya.

 

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Aris Budiman
Copyright © ANTARA 2019