Anak-anak penderita autis ini menjadi perhatian pemerintah, agar mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik
Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memberikan perhatian khusus kepada anak-anak penderita autis, agar mereka mendapatkan pelayanan pendidikan, pembinaan dan tumbuh berkembang dengan baik.

"Anak-anak penderita autis ini menjadi perhatian pemerintah, agar mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik," kata Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman Djohan saat menghadiri peringatan Hari Autis se-Dunia di Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan bentuk perhatian pemerintah provinsi terhadap anak-anak penderita autis ini antara lain meningkatkan sarana dan prasana lembaga pendidikan penderita autis, dan mengupayakan jumlah tenaga pengajar anak penderita autis dan lainnya.

"Pada tahun ini kita akan membangun pagar lembaga pendidikan autis, tambahan tempat bermain di luar ruangan, agar anak-anak ini dapat tumbuh dan berkembang dengan baik," ujarnya.

Selain itu, pemerintah provinsi pada 2020 akan membangun tempat menginap anak-anak autis ini, agar para orang tua bisa menitipkan anak-anaknya di lembaga pendidikan autis ini.

"Kita akan memperbanyak pertemuan dan seminar dengan orang tua, agar penderita autis ini dapat pendidikan yang baik dan benar, karena ini merupakan suatu tantangan mengingat sumber daya manusia di lembaga pendidikan autis yang masih kurang," katanya.

Menurut dia menangani anak-anak penderita autis membutuhkan kesabaran dan ilmu, agar para orang tua dapat memberikan ilmu yang baik kepada anak-anaknya.

"Kita terus berupaya memberikan pelayanan kepada anak-anak penderita autis. Oleh karena itu, saya membutuhkan masukan-masukan dari masyarakat agar penanganan dan pendidikan anak-anak ini menjadi lebih baik," katanya.

Kepala Pendidikan Penderita Autis Provinsi Kepulauan Babel, Rita Ariani mengatakan saat ini penanganan pendidikan anak-anak penderita autis sudah lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.

"Kami berharap dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya orang tua untuk melapor dan menyekolahkan anak-anaknya yang menderita autis," katanya. 

Baca juga: Festival kreativitas anak autis "Funtaustic" perdana digelar

Baca juga: PSIMed UII kembangkan permainan digital untuk anak autis

Pewarta: Aprionis
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019