London (ANTARA) - Iran menunjuk seorang diplomat sekaligus perunding kesepakatan nuklir, Majid Takht Ravanchi, sebagai utusan mereka di PBB, demikian media pemerintah.

Penunjukan itu dilakukan saat Iran berupaya menyelamatkan kesepakatan nuklir dengan kekuatan dunia meski Washington mundur secara sepihak.

Takht Ravanchi, saat ini menjabat sebagai wakil menteri luar negeri Iran untuk Eropa dan Amerika. Pejabat berusia 61 tahun itu, juga merupakan duta besar Iran untuk Swiss.

Kepindahannya ke PBB sangat penting karena ia merupakan salah satu perunding yang membantu Teheran mencapai kesepakatan nuklir pada 2015 dengan Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Rusia, China dan Jerman.

Pakta tersebut mengekang program nuklir Iran dengan imbalan pencabutan sanksi internasional. Namun, Presiden AS Donald Trump tahun lalu menarik Washington dari kesepakatan, yang dicapai sebelum Trump dilantik. Pihaknya berpendapat bahwa kesepakatan tersebut menguntungkan Iran.

Penandatangan bersama lainnya sedang berupaya menyelamatkan kesepakatan nuklir dan melindungi Iran dari sanksi AS. Presiden Hassan Rouhani, yang dapat dilemahkan melalui sanksi ekonomi jika kesepakatan tersebut berantakan, pada Selasa memperingatkan penandatangan lainnya agar menghormati janji mereka sebelum kesabaran Iran habis.

Pada Senin, Trump memasukkan Korps Pengawal Revolusi Iran sebagai organisasi teroris asing. Iran menyebut langkah tersebut "keji" dan berjanji akan membalasnya.

Baca juga: Teheran masukkan CENTCOM sebagai organisasi teroris

Baca juga: IAEA kembali nyatakan Iran laksanakan komitmennya


Sumber: Reuters

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019