Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum PSSI Nurdin Halid menolak untuk mundur dari jabatannya meskipun organisasi sepak bola dunia FIFA telah menegaskan agar badan sepak bola Indonesia itu segera melakukan pemilihan ulang karena FIFA tidak mengakui hasil pemilihan di Makassar pada April lalu. Bahkan Nurdin menegaskan tidak akan mundur meski Wakil Presiden Jusuf Kalla telah memintanya untuk mematuhi keputusan FIFA. "Saya hanya mematuhi keputusan organisasi. Wapres bahkan Presiden tidak bisa melakukan intervensi kepada PSSI," tegas Nurdin kepada ANTARA News, Jumat, menanggapi pernyataan yang disampaikan Wapres kepada wartawan usai shalat Jumat. "Sampai saat ini saya belum menerima dan membaca surat dari FIFA yang memerintahkan saya untuk mundur," sambungnya. "Apa yang dikeluarkan FIFA itu adalah rekomendasi dari Komite Asosiasi, bukan Komite Eksekutif FIFA. Komite Eksekutif, yang merupakan badan tertinggi di FIFA, tidak mengeluarkan keputusan mengenai Indonesia," tegasnya. Ia menegaskan hanya akan mematuhi keputusan Komite Eksekutif FIFA. Nurdin sepertinya belum membaca surat yang dilayangkan FIFA menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Ketua KONI dan KOI Rita Subowo mengenai duduk persoalan yang sebenarnya dari masalah yang merundung PSSI. Dalam surat jawaban yang ditandatangani Delegate President NOC FIFA Jerome Champagne, FIFA menegaskan kembali bahwa Komite Eksekutif telah mengonfirmasi keputusan Komite Asosiasi tersebut dan mengistruksikan agar PSSI melakukan pemilihan ulang di bawah pengawasan FIFA dan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). Pemilihan ulang tersebut harus dilakukan oleh PSSI karena, menurut FIFA, pelaksanaannya bertentangan dengan Pedoman Dasar PSSI sendiri. Selain itu, FIFA juga menegaskan seseorang yang menjalani hukuman dan saat ini tengah berada di penjara tidak diperkenankan untuk ikut pemilihan. "Izinkan saya untuk mengatakan kepada Anda (Rita Subowo) bahwa situasi di PSSI sangat serius karena telah berulang menolak untuk mematuhi keputusan FIFA dan Anda bisa mengamati situasi di Asosiasi Sepak Bola Kuwait yang saat ini dibekukan untuk alasan yang sama," jelas Champagne dalam suratnya. FIFA membekukan Asosiasi Sepak Bola Kuwait karena Otoritas Publik Kuwait unuk Pemuda dan Olahraga terus mengintervensi asosiasi. Mereka juga tidak mengindahkan keputusan FIFA yang meminta agar melakukan pemilihan ulang setelah pemilihan yang dilakukan pada 9 Oktober tidak diakui karena melanggar keputusan Komite Eksekutif FIFA yang diambil pada Mei 2007. Akan sangat merugikan bagi sepak bola Indonesia apabila akhirnya FIFA membekukan PSSI, yang berarti tim sepak bola Indonesia dilarang berlaga dalam kompetisi resmi internasional. Padahal saat ini tim nasional sepak bola Indonesia tengah berjuang untuk berusaha mencapai hasil maksimal pada ajang Kejuaraan U-16 Asia, Kejuaraan U-19 Asia, SEA Games 2007, dan Pra Piala Dunia 2010.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007